Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Oksigen di Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang Tinggal 40 Jam

Kompas.com - 21/06/2023, 23:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

BOSTON, KOMPAS.com - Operasi pencarian kapal selam bernama "Titan” yang hilang dalam perjalanan menuju reruntuhan kapal Titanic telah memasuki hari ketiga pada Selasa (20/6/2023).

Kekhawatiran terkait nasib lima orang penumpang di dalam kapal semakin meningkat, mengingat kapal hanya memiliki persediaan oksigen hingga 96 jam sejak berangkat pada Minggu (18/6/2023) pagi waktu setempat.

Jamie Frederick dari Satuan Penjaga Pantai Amerika Serikat pada Selasa (20/6/2023) mengatakan bahwa kapal selam itu hanya memiliki sisa "sekitar 40 jam udara untuk bernapas."

Baca juga: Tim Penyelamat Lacak Suara Bawah Laut, Diduga Kuat Kapal Selam Titanic

Tim penyelamat dengar suara tumbukan

Tim penyelamat yang menggunakan sonar untuk mencari kapal selam itu dilaporkan mendeteksi suara “tumbukan” di bawah air di Atlantik Utara, lokasi kapal itu menghilang dua hari lalu, demikian menurut laporan media, mengutip komunikasi Pemerintah AS.

Laporan dari majalah Rolling Stone menyebut, sebuah pesawat P-8 Kanada yang terlibat dalam pencarian “mendengar suara tumbukan di area tersebut setiap 30 menit. Empat jam kemudian sonar tambahan dikerahkan dan suara tersebut masih terdengar,” kata sebuah e-mail internal yang dikirim ke pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Laporan terpisah dari CNN juga melaporkan deteksi suara tumbukan, dengan mengutip memo internal pemerintah AS yang tidak merinci kapan suara itu terdengar, berapa lama, dan kemungkinan penyebabnya.

Siapa saja yang ada di dalam kapal yang hilang?

Pengusaha ternama Pakistan Shahzada Dawood dan putranya, Suleman, ada di dalam kapal, kata keluarga mereka dalam sebuah pernyataan.

Dawood adalah wakil ketua di Engro Corporation, salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Pakistan, yang memiliki saham di bidang pupuk, manufaktur, kendaraan, energi, dan teknologi digital.

Miliarder Inggris Hamish Harding juga termasuk di antara penumpang, menurut sebuah unggahan di media sosial seorang anggota keluarga.

Harding yang merupakan seorang pilot penerbang berusia 58 tahun, turis perjalanan luar angkasa, dan ketua Action Aviation, sebelumnya mengunggah foto di Instagram pada Minggu (18/6/2023), menuliskan bahwa ia bangga bergabung dengan misi Titanic OceanGate tersebut.

Miliarder Inggris Hamish Harding.DIRTY DOZEN PRODUCTIONS/PA MEDIA via DW INDONESIA Miliarder Inggris Hamish Harding.
Pendiri dan CEO OceanGate, Stockton Rush, juga kemudian dikonfirmasi oleh perusahaan, ikut bergabung di dalam kapal selam tersebut.

Sementara Perancis mengatakan pihaknya telah mengirimkan kapal selam laut untuk membantu pencarian, mengingat salah satu warganya, seorang penjelajah berusia 77 tahun bernama Paul-Henri Nargeolet, ada di dalam kapal yang hilang tersebut.

Baca juga: Daftar Penumpang Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang

"Tantangan yang sangat sulit”

Misi penyelamatan kapal itu adalah "tantangan yang sangat sulit,” kata Simon Boxall, seorang akademisi oseanografi di University of Southampton.

Saat berbicara kepada DW pada Selasa (20/6/2023), Boxall mengatakan salah satu tantangannya adalah jarak yang jauh antara kapal selam dan pantai terdekat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com