BOSTON, KOMPAS.com - Tim penyelamat berpacu dengan waktu dalam misi mencari kapal selam wisata yang mengangkut lima orang. Kapal selam ini hilang saat menyelam menuju titik bangkai kapal Titanic di Samudra Atlantik.
Namun, bagaimana tim penyelamat ini berupaya menemukan kapal selam yang hilang selama dua hari di dalam Samudra Atlantik, dan apa saja tantangan yang dihadapi saat mereka menemukannya?
Baca juga: Wujud Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang dan Tantangan Pencariannya
Awak kapal selam wisata Titan kehilangan kontak dengan kapal induknya di permukaan laut--Polar Prince--satu jam lebih 45 menit setelah menyelam ke dasar samudera melihat bangkai kapal Titanic pada Minggu (18/6/2023).
Pada Selasa (20/6/2023) pukul 18.00 waktu setempat, para ahli memperkirakan kapal selam ini hanya memiliki ketersediaan oksigen sekitar 40 jam.
Bangkai kapal Titanic berada sekitar 700 km dari selatan St John's, Newfoundland, meskipun misi penyelamatannya dioperasikan dari Boston, Massachusetts.
Berbagai lembaga dari Amerika Serikat dan Kanada, angkatan laut, serta kapal-kapal laut dari perusahaan komersial, ikut terlibat dalam operasi penyelamatan. Pesawat militer, kapal selam, dan pelampung sonar juga dikerahkan dalam misi pencarian ini.
Polar Prince pun bergabung dengan kapal pembentang kabel bawah laut Deep Energy, sementara kapal derek dan kapal suplai Atlantic Merlin sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi.
Kapal penjaga pantai Kanada dijadwalkan tiba malam ini, dan juga kapal-kapal lain dari Angkatan Laut AS. Kapal-kapal swasta turut dalam pencarian. Denah pencarian
Kapten Jamie Frederick, dari Penjaga Pantai AS mengatakan kru AS dan Kanada "bekerja sepanjang waktu" selama "upaya pencarian yang kompleks".
Profesor Alistair Greig, ahli kapal selam dari University College London, mengatakan satu dari persoalan besar yang dihadapi adalah tim penyelamat tidak tahu apakah harus mencari di dasar atau permukaan laut--"sangat kecil kemungkinan" kapal selam wisata itu ada di antaranya--dan memperingatkan pencarian di kedua lapisan ini memiliki tantangan tersendiri.
Baca juga: Berapa Harga Ekspedisi Bangkai Titanic dan Mengapa Banyak Miliarder Tertarik?
Penjaga Pantai AS mengatakan, kapal riset Polar Prince--yang digunakan untuk mengangkut kapal selam ke lokasi kapal Titanic sekaligus kapal induk ekspedisi turis--telah melakukan pencarian di permukaan sejak Senin (19/6/2023) malam.
Pesawat Hercules C-130--dari AS dan satu dari Kanada--juga terlibat dalam pencarian di bagian permukaan laut, berusaha untuk mendeteksi kapal selam itu dari udara.
USCG mengatakan, pencarian sudah dilakukan pada radius 7.600 mil persegi pada pukul 18.00.
Frank Owen, mantan direktur proyek penyelamatan kapal selam Australia berkata kepada BBC, kapal selam itu mungkin bisa memberi sinyal pertolongan kepada tim penyelamat ketika sampai di permukaan.
"Akan ada pemancar radio transmiter, sinyal GPS," katanya. "Akan ada lampu sorot, dan reflektor radar untuk membantu tim penyelamat menemukan mereka."