Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujud Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang dan Tantangan Pencariannya

Kompas.com - 20/06/2023, 21:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

BOSTON, KOMPAS.com - Kapal selam canggih yang membawa lima orang menuju ke reruntuhan Titanic, dilaporkan hilang pada Minggu (18/6/2023).

Sebuah operasi penyelamatan dilakukan di dalam perairan Samudera Atlantik. Mereka hendak melakukan dokumentasi terhadap kapal ikonis yang telah tenggelam lebih dari seabad lalu.

Menurut laporan dari Pusat Koordinasi Penyelamatan Bersama Kanada di Halifax, Nova Scotia, kapal itu dilaporkan hilang di sekitar 700 kilometer sebelah selatan St. John's Newfoundland.

Baca juga: Jelajahi Reruntuhan Titanic, Kapal Selam Bawa Wisatawan Dilaporkan Hilang

Letnan Kolonel Len Hickey menyebut sebuah kapal Penjaga Pantai Kanada dan pesawat militer telah diperbantukan dalam misi pencarian yang dipimpin oleh Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) di Boston.

Komandan Pasukan Penjaga Pantai AS, Laksamana Muda John Mauger menyebut bantuan tambahan bakal tiba dalam beberapa hari ke depan.

"Kawasan itu masuk dalam wilayah terpencil, sulit untuk melakukan pencarian di wilayah terpencil," kata dia. "Namun, kami telah mengerahkan semua perlengkapan yang tersedia supaya kita dapat memastikan lokasi kapal itu dan menyelamatkan para penumpang."

Menurut laporan Penjaga Pantai, kapal tersebut menyelam pada Minggu (18/6/2023) pagi, kapal pendukungnya yang merupakan kapal riset Kanada bernama Polar Prince, kehilangan kontak setelah 1 jam 45 menit.

Kapal Polar Prince saat itu tetap melanjutkan pencarian dari permukaan laut ketika malam hari dan pesawat P8 Poseidon Kanada disebut bakal melanjutkan pencarian saat pagi hari, demikian kata Penjaga Pantai lewat akun Twitternya.

Foto bagian haluan kapal Titanic terlihat saat penyelaman pada Juli 1968.WOODS HOLE OCEANOGRAPHIC INSTITUTION via DW INDONESIA Foto bagian haluan kapal Titanic terlihat saat penyelaman pada Juli 1968.
Kapal selam dioperasikan oleh OceanGate Expeditions

Seorang penasihat OceanGate David Concannon menyebut kapal itu memiliki pasokan oksigen untuk 96 jam terhitung sejak Minggu (18/6/2023) pukul 06.00 pagi.

Dalam pernyataan lewat surat elektronik kepada Kantor Berita AP, Concannon mengaku seharusnya dia ikut dalam penyelaman itu. Hanya saja, karena ada urusan dengan klien, dia tidak dapat untuk turut serta.

Dia menambahkan bahwa petugas tengah berupaya untuk mengendalikan kapal itu dari jarak jauh dengan kedalaman yang dapat ditempuh sejauh 6.000 meter ke lokasi dalam waktu secepatnya.

Ekspedisi OceanGate ke bangkai Titanic ini melibatkan para arkeolog dan ahli biologi kelautan.

Selain itu, OceanGate juga mengajak pihak yang mampu membayar, yang dikenal dengan "spesialis misi."

Mereka bergantian mengoperasikan peralatan sonar dan melakukan tugas lainnya di dalam kapal selam berkapasitas lima orang tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com