Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pahlawan Tragedi Titanic, Rela Mati demi Selamatkan Anak

Kompas.com - 12/11/2021, 20:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Mirror

 

KOMPAS.com - Surat terakhir yang dikirim "pahlawan tanpa tanda jasa" dari bencana tenggelamnya Titanic baru-baru ini ditemukan.

Dilansir Mirror, pahlawan ini disebut mengorbankan hidupnya sendiri untuk orang lain.

Suratnya ditemukan hampir 110 tahun kemudian pasca-tragedi Titanic.

Baca juga: Kemegahan Kapal Titanic dari 9.090 Blok Lego

Saat tragedi, pria bernama John Harper, menempatkan putrinya yang berusia enam tahun, Nina dan keponakan perempuannya ke dalam sekoci.

Dia sengaja melepaskan kesempatan untuk pergi bersama anaknya.

Ini membuat wanita atau anak lain dapat diselamatkan karena mengisi posisi sekocinya.

Dia melakukannya dengan risiko bahwa keputusannya itu kemungkinan akan membuat putrinya menjadi yatim piatu karena ibunya sebelumnya telah meninggal.

Baca juga: Mengapa Titanic Bisa Tenggelam? Ini Kronologi dan Kisahnya

Saat kapal mulai tenggelam, Harper, seorang pendeta Baptis, berlari di sepanjang geladak yang banjir, mengkhotbahkan Injil kepada siapa saja yang mau mendengarkan.

Dia juga memberikan jaket pelampungnya sendiri kepada pria lain.

"Anda membutuhkan ini lebih dari saya," ujarnya, sebelum turun dengan kapal.

Dia juga dikatakan telah berkhotbah kepada mereka yang berada di air yang membeku setelah kapal tenggelam.

Dia berusia 39 tahun saat meninggal akibat tragedi.

Baca juga: Lebih Panjang dari Titanic, Kapal Superyacht 300 Menggabungkan Teknologi Robotika dan AI

Keponakannya, Jessie, menjadi korban Titanic yang paling lama hidup. Dia meninggal pada tahun 1986.

Tiga hari sebelum bencana yang terjadi pada 1912 itu, pendeta asal Houston, Renfrewshire, Skotlandia itu, menulis surat terakhir ke rumah kakek buyutnya, Charles Livingstone, di Porter Street, Glasgow.

Surat ditulis di kertas catatan berkepala White Star Line.

Di dalamnya dia menceritakan kepadanya tentang masa indah yang dia, putri dan keponakannya, yang juga selamat, telah alami di Titanic.

Dia menulis catatan di kertas putih menuju White Star Line saat Titanic sedang dalam perjalanan dari Cherbourg ke Irlandia.

Baca juga: Penemu Bangkai Kapal Titanic Tawarkan Bantuan Cari MH370, tapi Ditolak

Surat yang belum pernah dilihat sebelumnya telah diposting di Queenstown, yang merupakan pelabuhan panggilan terakhir kapal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com