Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Penumpang Kapal Selam Wisata Titanic, Dulu Sempat Hilang 3 Jam

Kompas.com - 20/06/2023, 21:09 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

BOSTON, KOMPAS.com - Seorang wartawan yang pernah menumpang kapal selam wisata Titanic yang kini hilang mengatakan, para penumpang tidak mungkin bisa menyelamatkan diri tanpa bantuan dari luar.

Kapal selam itu hilang di Samudra Atlantik pada Minggu (18/6/2023), sehingga operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran digelar.

Koresponden CBS, David Pogue, membagikan pengalamannya ketika ikut menumpang kapal selam tersebut untuk mengeksplorasi bangkai Titanic, tahun lalu.

Baca juga: Jelajahi Reruntuhan Titanic, Kapal Selam Bawa Wisatawan Dilaporkan Hilang

Dia mengatakan, akan sulit bagi penyelamat untuk menemukan kapal selam tersebut tepat waktu.

Kepada BBC, Pogue menjelaskan bahwa penumpang berada di dalam kapsul utama yang disegel dengan baut-baut yang dipasang dari luar sehingga harus dilepaskan oleh kru di luar kapal selam.

Kapal selam itu, katanya, yang diyakini merupakan kapal selam Titan milik OceanGate, memiliki tujuh fungsi untuk bisa kembali mengapung ke permukaan, namun "sangat memprihatinkan" bahwa belum satupun dari tujuh fungsi itu yang berhasil sejauh ini.

Bagaimanapun, Pogue mengatakan kemampuan kapal selam itu untuk naik ke permukaan tidak akan relevan apabila kapal selam itu terjebak atau bocor di dalam laut.

"Tidak ada penyokong, tidak ada kapsul penyelamatan," katanya.

"Kapal selam ini harus kembali ke permukaan atau mati".

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal selam yang hilang ini, yang biasanya memiliki cadangan oksigen selama empat hari untuk lima awak, menurut Badan Keamanan Laut AS.

Instansi pemerintah, Angkatan Laut AS dan Kanada, serta perusahaan-perusahaan laut komersial telah membantu operasi pencarian.

Bangkai kapal Titanic berlokasi sekitar 700 kilometer selatan St John's Newfoundland. Namun, misi penyelamatannya dijalankan dari Boston, Massachusetts.

Di antara mereka yang berada di kapal selam itu adalah pengusaha miliarder asal Inggris, Hamish Harding, menurut keterangan keluarganya.

Hal yang mempersulit misi penyelamatan adalah kenyataan bahwa GPS tidak berfungsi di bawah air, begitu pula radio, sehingga saat ini "tidak ada cara" untuk berkomunikasi dengan kapal selam itu.

Baca juga: Kapal Selam Wisata Titanic Hilang, Sisa Oksigen Tinggal 70 Jam

"Ketika kapal pendukungnya berada tepat di atas kapal selam, mereka bisa saling berkirim SMS. Tampak jelas bahwa mereka tidak lagi mendapat balasan," kata Pogue, menambahkan bahwa kapal selam itu menghilang selama tiga jam saat ekspedisi yang dia ikuti tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com