Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Presiden Serbia Setelah Bentrokan Tentara NATO dengan Pendemo

Kompas.com - 30/05/2023, 11:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BELGRADE, KOMPAS.com - Presiden Serbia Aleksandar Vucic dilaporkan akan menemui duta besar Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Inggris dan kepala misi Uni Eropa pada hari ini, Selasa (30/5/2023), setelah bentrokan baru meletus di utara Kosovo.

Vucic sendiri telah menempatkan militer Serbia pada tingkat siaga tempur tertinggi setelah sekitar 25 tentara penjaga perdamaian NATO yang mempertahankan tiga balai kota di Kosovo utara terluka dalam bentrokan dengan pendemo Serbia.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Kepresidenan Serbia pada Senin (29/5/2023) malam mengumumkan, Vucic pada pukul 08.00 (06.00 GMT) akan bertemu dengan duta besar AS, Italia, Perancis, Jerman, dan Inggris, yang dikenal sebagai kelompok Quint, serta kepala kantor UE di Pristina.

Baca juga: 600 Polisi Dikerahkan, Tersangka Penembakan Massal Serbia Ditangkap

Setelah itu, Presiden disebut akan melakukan pertemuan terpisah dengan duta besar Finlandia, Rusia, dan China.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic membuat pernyataan nasional pada hari kedua KTT Iklim PBB COP26 di Glasgow pada 2 November 2021. Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengundurkan diri sebagai pemimpin partainya pada 27 Mei 2023, setelah lebih dari satu dekade memimpin, tetapi dia secara luas diperkirakan akan tetap menjadi tokoh politik paling kuat di negara Balkan.HANNAH MCKAY/POOL/AFP Presiden Serbia Aleksandar Vucic membuat pernyataan nasional pada hari kedua KTT Iklim PBB COP26 di Glasgow pada 2 November 2021. Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengundurkan diri sebagai pemimpin partainya pada 27 Mei 2023, setelah lebih dari satu dekade memimpin, tetapi dia secara luas diperkirakan akan tetap menjadi tokoh politik paling kuat di negara Balkan.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin malam telah mengutuk bentrokan itu.

Dia menyebut kekerasan terhadap pasukan penjaga perdamaian NATO benar-benar tidak dapat diterima dan mendesak dilaksanakan dialog segera.

"Uni Eropa mendesak otoritas Kosovo dan para pengunjuk rasa untuk segera dan tanpa syarat meredakan situasi," kata Borrell di Twitter.

Penyebab bentrokan di utara Kosovo

Sebagaimana dikutip dari Reuters, ketegangan di utara Kosovo meningkat setelah sejumlah etnis Albania terpilih menjadi wali kota di beberapa wilayah di sana yang mayoritas adalah warga keturunan Serbia.

Pemilu itu sendiri sempat diboikot oleh warga Serbia di sana, sebuah langkah yang membuat AS dan sekutunya menegur Pristina pada Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Penembakan Terjadi Lagi di Serbia, 8 Tewas, Tersangka Masih Diburu

Warga Serbia adalah mayoritas penduduk di utara Kosovo.

Mereka tidak pernah menerima deklarasi kemerdekaan wilayah yang ditempati dari Serbia pada 2008.

Para penduduk masih menganggap Beograd sebagai ibu kota mereka lebih dari dua dekade setelah pemberontakan pecah antara Kosovo Albania melawan pemerintahan represif Serbia.

Sementara itu, etnis Albania membentuk lebih dari 90 persen populasi di Kosovo secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com