OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Selasa (9/5/2023) mengatakan Kanada tidak akan terintimidasi oleh China menyusul aksi pengusiran diplomat oleh kedua negara.
Seperti diketahui, Kanada mengusir diplomat China Zhao Wei pada hari Senin (8/5/2023) atas tuduhan terkait campur tangan asing.
Beberapa jam kemudian, China meminta seorang diplomat Kanada di Shanghai untuk pergi pada 13 Mei sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya tindakan tidak masuk akal Ottawa.
Baca juga: China-Kanada Saling Usir Diplomat, Ini Penyebabnya
"Kami memahami ada pembalasan, tetapi kami tidak akan terintimidasi, kami akan terus melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi warga Kanada dari campur tangan asing," kata Trudeau kepada wartawan di Ottawa, seperti dilansir dari Reuters.
Perselisihan telah membara sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou pada 2018 dan penangkapan dua warga Kanada berikutnya oleh Beijing atas tuduhan mata-mata.
Ketiganya dibebaskan pada 2021.
Beberapa orang khawatir gejolak terbaru dapat berdampak ekonomi bagi Kanada.
Impor China atas barang-barang Kanada naik 16 persen tahun lalu ke rekor 74,8 miliar dollar AS, dan China adalah mitra dagang terbesar kedua Kanada setelah Amerika Serikat.
Tahun lalu, Beijing mencabut larangan impor kanola selama tiga tahun.
Kanola adalah tanaman terbesar Kanada. Impor dari perusahaan dagang Richardson International dan Viterra yang telah diberlakukan pada 2018.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Kanada Barat Paksa 30.000 Orang Mengungsi
China juga merupakan importir utama kalium dan gandum Kanada.
"Dengan China, selalu ada risiko pembalasan," kata Tyler McCann, direktur pelaksana Institut Kebijakan Pertanian Pangan Kanada.
"(Tapi) tampaknya pemerintah China lebih sensitif tentang ketahanan pangan daripada beberapa tahun lalu dan itu mungkin mengurangi risikonya," tambahnya.
Pasokan gandum dan minyak sayur global semakin terbatas karena perang Ukraina, yang mungkin menyulitkan China untuk membatasi impor gandum dan kanola Kanada.
"China menerima respons yang sangat terukur," kata Guy Saint-Jacques, mantan duta besar Kanada untuk China, dalam sebuah wawancara yang disiarkan di Canadian Broadcasting Corp.
Dia mengatakan China dapat merespons dengan mengusir pejabat yang lebih senior atau beberapa pejabat.
Baca juga: Beruang Kehausan Bobol Mobil di Kanada, Tenggak 69 Kaleng Soda
Saint-Jacques juga mengatakan dia tidak mengharapkan China untuk menggunakan sanksi ekonomi karena Beijing berusaha meyakinkan perusahaan asing bahwa mereka dapat bekerja di sana setelah pembatasan Covid-19 yang kejam dicabut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.