Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Usir Diplomat, PM Kanada: Kami Tak Akan Terintimidasi China

Kompas.com - 10/05/2023, 15:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Selasa (9/5/2023) mengatakan Kanada tidak akan terintimidasi oleh China menyusul aksi pengusiran diplomat oleh kedua negara.

Seperti diketahui, Kanada mengusir diplomat China Zhao Wei pada hari Senin (8/5/2023) atas tuduhan terkait campur tangan asing.

Beberapa jam kemudian, China meminta seorang diplomat Kanada di Shanghai untuk pergi pada 13 Mei sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya tindakan tidak masuk akal Ottawa.

Baca juga: China-Kanada Saling Usir Diplomat, Ini Penyebabnya

"Kami memahami ada pembalasan, tetapi kami tidak akan terintimidasi, kami akan terus melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi warga Kanada dari campur tangan asing," kata Trudeau kepada wartawan di Ottawa, seperti dilansir dari Reuters.

Perselisihan telah membara sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou pada 2018 dan penangkapan dua warga Kanada berikutnya oleh Beijing atas tuduhan mata-mata.

Ketiganya dibebaskan pada 2021.

Beberapa orang khawatir gejolak terbaru dapat berdampak ekonomi bagi Kanada.

Impor China atas barang-barang Kanada naik 16 persen tahun lalu ke rekor 74,8 miliar dollar AS, dan China adalah mitra dagang terbesar kedua Kanada setelah Amerika Serikat.

Tahun lalu, Beijing mencabut larangan impor kanola selama tiga tahun.

Kanola adalah tanaman terbesar Kanada. Impor dari perusahaan dagang Richardson International dan Viterra yang telah diberlakukan pada 2018.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Kanada Barat Paksa 30.000 Orang Mengungsi

China juga merupakan importir utama kalium dan gandum Kanada.

"Dengan China, selalu ada risiko pembalasan," kata Tyler McCann, direktur pelaksana Institut Kebijakan Pertanian Pangan Kanada.

"(Tapi) tampaknya pemerintah China lebih sensitif tentang ketahanan pangan daripada beberapa tahun lalu dan itu mungkin mengurangi risikonya," tambahnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-423 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Cegah Warganya ke Kanada, Unit Belarus Berlatih Sistem Rudal

Pasokan gandum dan minyak sayur global semakin terbatas karena perang Ukraina, yang mungkin menyulitkan China untuk membatasi impor gandum dan kanola Kanada.

"China menerima respons yang sangat terukur," kata Guy Saint-Jacques, mantan duta besar Kanada untuk China, dalam sebuah wawancara yang disiarkan di Canadian Broadcasting Corp.

Dia mengatakan China dapat merespons dengan mengusir pejabat yang lebih senior atau beberapa pejabat.

Baca juga: Beruang Kehausan Bobol Mobil di Kanada, Tenggak 69 Kaleng Soda

Saint-Jacques juga mengatakan dia tidak mengharapkan China untuk menggunakan sanksi ekonomi karena Beijing berusaha meyakinkan perusahaan asing bahwa mereka dapat bekerja di sana setelah pembatasan Covid-19 yang kejam dicabut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com