OTTAWA, KOMPAS.com – Badai es menerjang dua provinsi terpadat di Kanada, Quebec dan Ontario, pada Kamis (6/4/2023), sehari sebelum perayaan Jumat Agung.
Sedikitnya dua orang tewas setelah badai es menerjang pada Kamis Putih. Bencana juga menyebabkan aliran listrik terputus, lebih dari 1 juta rumah tangga mengalami pemadaman.
Menurut Poweroutage.com, listrik padam di Quebec dan Ontario secara total melampaui 1,3 juta rumah tangga.
Baca juga: Dihantam Badai Tropis, Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat Nasional
Kedua provinsi tersebut mencakup lebih dari setengah total populasi Kanada yang berjumlah sekitar 39 juta jiwa.
Perusahaan kelistrikan di kedua provinsi berupaya untuk memulihkan listrik.
Akan tetapi, perbaikan kemungkinan memakan waktu selama berhari-hari, yang berarti akan banyak warga Kanada yang merayakan Paskah dan menghabiskan liburan akhir pekan dalam kegelapan.
Menteri Utama Quebec menyampaikan, di wilayahnya seorang pria tewas karena tertimpa pohon. Dia juga memperingatkan orang-orang untuk berhati-hati terhadap kabel dan pohon.
Baca juga: AS Alami Badai Musim Dingin, Eropa Catat Rekor Suhu Terpanas Januari 2023
Sementara di Ontario, seorang pria tewas karena tertimpa cabang pohon yang jatuh, lapor penyiar CTV News.
Perdana Menteri Justin Trudeau, yang terpilih menjadi anggota parlemen di daerah pemilihan Montreal, Quebec, menawarkan bantuan federal jika diperlukan.
“Ini adalah saat yang sangat sulit. Listrik padam untuk begitu banyak orang, pohon-pohon tumbang, merusak bangunan dan mobil dan yang lainnya, tentu saja menjadi perhatian yang berkelanjutan,” kata Trudeau kepada wartawan.
Montreal adalah salah satu daerah yang paling parah terkena dampak badai es di Quebec. Terhitung setengah dari total pemadaman listrik di Quebec terjadi di Montreal.
Baca juga: Korban Tewas Badai Salju di AS Naik Jadi 61 Orang, Mayoritas Ditemukan di Luar Rumah
“Melihat semua pohon yang indah ini tumbang, melihat kehidupan yang terganggu, melihat tantangan serupa, (itu) akan menjadi akhir pekan Paskah yang sulit bagi sejumlah keluarga,” kata Trudeau.
Hydro-Quebec menargetkan mampu memulihkan daya listrik untuk sekitar 70 persen pelanggan pada Jumat (7/4/2023) tengah malam.
“Sayangnya, ini adalah awal dari akhir pekan yang panjang dan area tertentu lebih kompleks sehingga kami tidak dapat segera terhubung kembali,” kata Regis Tellier, wakil presiden operasi dan pemeliharaan Hydro-Quebec.
Di Kota Ottawa, para kru kemungkinan dapat memulihkan listrik untuk sebagian besar dari sekitar 65.000 pelanggan yang terkena dampak pada Jumat siang.
Baca juga: Badai Musim Dingin di AS, Ibu Kota Mississippi Krisis Air karena Pipa Beku Pecah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.