Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dhiyauddin WNI yang Lolos Semifinal Lomba Azan di Arab Saudi, Buat Juri Menangis

Kompas.com - 05/04/2023, 07:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com – Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Dhiyauddin berhasil lolos ke semifinal lomba azan di Arab Saudi yang diselenggarakan Otr El Kalam.

Dalam video yang diunggah Otr El Kalam di Twitter pada 27 Maret, azan yang dikumandangkan Dhiyauddin sampai membuat salah satu juri menangis.

Juri tersebut menyeka matanya dengan tisu saat Dhiyauddin mengumandangkan azan di atas panggung, di depan para juri.

Baca juga: Malaysia Tangkap 6 WNI terkait Judi Online, Raup Untung Rp5 Miliar per Tahun

Salah satu juri lainnya juga sampai menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tangannya menulis di atas kertas penilaian

Selain lomba azan, Otr El Kalam juga menggelar lomba melantunkan ayat Al-Qur’an dalam kesempatan yang sama.

Dilansir dari PRNAsia, lomba yang digelar Otr El Kalam menawarkan total hadiah mencapai 3,3 juta dollar AS.

Jumlah tersebut merupakan hadiah terbesar dalam sejarah kompetisi internasional semacam ini. Kompetisi tersebut merupakan salah satu inisiatif dari Otoritas Entertainmen Umum Saudi.

Baca juga: Siram Suami dengan Air Panas, WNI Ditangkap Polisi Singapura Saat Coba Lari ke Kepri

Setiap kategori lomba akan diambil juara satu hingga 10, sehingga total ada 20 juara untuk dua kategori.

Juara pertama kategori melantunkan Al-Qur’an mendapatkan hadiah sebesar 800.000 dollar AS (Rp 12 miliar) sedangkan juara pertama kategori azan mendapatkan 534.000 dollar AS (Rp 8 miliar).

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dalam unggahannya menyampaikan bahwa Dhiyauddin menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang lolos.

Dhiyauddin berhasil menyingkirkan sekian ribu peserta hingga akhirnya dia menapaki babak semifinal lomba azan di Arab Saudi yang diselenggarakan Otr El Kalam.

Baca juga: Cerita Pengalaman Buruk WNI Saat Naik Taksi di Kuala Lumpur, Sopir Tiba-tiba Tanya soal Seks

“Saya berasal dari Indonesia dan sekarang menjadi muazin di Malaysia,” kata Dhiyauddin dalam video yang diterjemahkan oleh KBRI di Riyadh dari unggahan Otr El Kalam.

Otr El Kalam dalam unggahannya mengatakan bahwa dalam hati Dhiyauddin sudah melekat bahasa Arab karena itu adalah bahasa Al-Qur’an.

Kompas.com mencoba menghubungi KBRI di Riyadh melalui pesan di Instagram untuk meminta komentar lebih lanjut mengenai Dhiyauddin, namun belum mendapat respons.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Daerah Terdampak Gempa Turkiye, KBRI Ankara Pastikan WNI Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com