WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Joe Biden pada hari Selasa (4/4/2023) akan bertemu dengan dewan penasihatnya tentang sains dan teknologi.
Mereka membahas risiko dan peluang yang ditimbulkan oleh kemajuan pesat dalam pengembangan kecerdasan buatan bagi pengguna individu dan keamanan nasional.
Gedung Putih mengatakan presiden Demokrat akan menggunakan pertemuan AI untuk membahas pentingnya melindungi hak dan keselamatan untuk memastikan inovasi yang bertanggung jawab dan perlindungan yang tepat.
Baca juga: Biden Menolak Berkomentar soal Dakwaan Trump
Dilansir dari Associated Press, pertemuan juga bertujuan untuk mengulangi seruannya agar Kongres meloloskan undang-undang untuk melindungi anak-anak dan membatasi pengumpulan data oleh perusahaan teknologi.
Kecerdasan buatan menjadi yang terdepan dalam perbincangan nasional setelah peluncuran chatbot AI ChatGPT yang populer, yang membantu memicu perlombaan di antara raksasa teknologi untuk mengungkap alat serupa, sekaligus meningkatkan kepedulian etis dan sosial dari teknologi canggih tersebut.
Baca juga: Willow Project: Warisan Trump yang Diteruskan Biden
Dewan, yang dikenal sebagai PCAST, terdiri dari pakar sains, teknik, teknologi, dan medis dan diketuai bersama oleh direktur peringkat Kabinet Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih, Arati Prabhakar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.