Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Sebut Situasi di Perbatasan dengan China Rapuh dan Berbahaya

Kompas.com - 18/03/2023, 20:41 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri India S Jaishankar menyebut, situasi di perbatasan dengan China, yakni di Ladakh, Himalaya barat rapuh dan berbahaya.

Dia mengatakan, pasukan militer telah dikerahkan sangat dekat satu sama lain di beberapa bagian di sana.

Pada pertengahan 2020 lalu, sedikitnya 24 tentara tewas ketika kedua belah pihak bentrok di wilayah tersebut. Tetapi, situasinya telah ditenangkan melalui putaran pembicaraan diplomatik dan militer.

Baca juga: Serangan Udara Junta Myanmar Jatuhkan 7 Bom Dekat Perbatasan India

Kekerasan sempat meletus lagi pada Desember 2022 lalu, namun tidak sampai mengakibatkan kematian. Kekerasan pada tahun lalu tersebut terjadi di sektor timur perbatasan antara kedua negara.

“Situasi menurut saya masih sangat rapuh karena ada tempat-tempat di mana penempatan (pasukan) kami sangat dekat dan dalam penilaian militer, itu cukup berbahaya,” kata Jaishankar pada konklaf India Today.

Dia mengatakan, hubungan India-China tidak dapat kembali normal sampai pertikaian perbatasan diselesaikan sejalan dengan kesepakatan prinsip September 2020 antara kedua negara.

"China harus memenuhi apa yang telah disepakati, dan mereka telah berjuang dengan itu," ungkap dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Jaishankar mengungkap, meskipun pasukan dari kedua belah pihak telah melepaskan diri dari banyak daerah, diskusi sedang berlangsung mengenai hal-hal yang belum terselesaikan atau disepakati.

Baca juga: Sengketa Perbatasan India-China: Bayang-bayang Perang 60 Tahun Lalu Muncul Lagi

"Kami telah menjelaskan dengan sangat jelas kepada China bahwa kita tidak dapat melanggar perdamaian dan ketenangan. China tidak bisa melanggar kesepakatan dan ingin sisa hubungan berlanjut seolah-olah tidak ada apa-apa yang terjadi. Ini tidak dapat dipertahankan," ucapnya.

Jaishankar mengaku telah membahas situasi tersebut dengan Menteri Luar Negeri China baru, Qin Gang, di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri negara-negara G20 yang diselenggarakan oleh India bulan ini.

Mengenai kepresidenan G20 India tahun ini, Jaishankar menampaikan harapan bahwa New Delhi dapat membuat forum tersebut lebih sesuai dengan mandat globalnya.

"G20 seharusnya tidak menjadi klub debat atau arena hanya untuk global utara. Keseluruhan keprihatinan global perlu diakomodasi. Kami telah menyatakan hal itu dengan sangat kuat," kata Jaishankar.

Dua pertemuan tingkat menteri G20 di India dalam tiga minggu terakhir telah dibayangi oleh invasi Rusia ke Ukraina setahun terakhir.

Baca juga: Cerita Para Polisi Myanmar yang Kabur ke Perbatasan India karena Tolak Kekerasan Junta Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com