DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Tanzania telah mengerahkan tim ahli kesehatan untuk menyelidiki penyakit misterius yang telah merenggut nyawa lima orang.
Kementerian Kesehatan Tanzania pada Kamis (16/3/2023) malam mengatakan, penyakit misterius itu total terdeteksi pada tujuh orang.
Mereka ditemukan dengan sejumlah gejala, termasuk demam, muntah, pendarahan di berbagai bagian tubuh, dan gagal ginjal.
Baca juga: Presiden Tanzania Ini Sebut Pesepak Bola Putri Tidak Menarik untuk Dinikahi
Kepala Petugas Medis Tanzania, Tumaini Nagu, memastikan bahwa pemerintah telah mengirim tim tanggap cepat ke wilayah Kagera untuk menyelidiki "penyakit menular” tersebut.
Kagera berada di barat laut Tanzania, berbatasan dengan Uganda.
"Sampel telah diambil dari pasien dan penduduk yang meninggal dalam upaya untuk mengidentifikasi sumber dan jenis penyakit," katanya, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.
Tumaini Nagu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tetapi tetap berhati-hati untuk menghindari penularan penyakit.
Penyelidikan itu nyatanya dilakukan setelah wabah Ebola menerjang Uganda.
Wabah itu berlangsung hampir empat bulan dan merenggut nyawa 55 orang sebelum pemerintah pada Januari menyatakan mengakhirinya.
Baca juga: Tiga Anak yang Mencari Ternak di Tanzania Dibunuh Singa dekat Suaka Margasatwa
Pada tahun lalu, Tanzania sendiri sempat mengidentifikasi wabah leptospirosis atau demam tikus yang menewaskan tiga orang di wilayah tenggara Lindi.
Infeksi bakteri umumnya menyebar melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi.
Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengatakan pada saat itu bahwa penyakit tersebut mungkin disebabkan oleh interaksi yang berkembang antara manusia dan hewan liar sebagai akibat dari degradasi lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.