DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Oposisi Tanzania menuding, Presiden John Magufuli meninggal karena terinfeksi Covid-19, menyebut kematiannya "keadilan yang indah".
Pada Rabu malam waktu setempat (17/3/2021), pemerintah menyatakan bahwa Magufuli meninggal setelah menghilang selama tiga pekan terakhir.
Merujuk pada keterangan pemerintah, Magufuli mengembuskan napas terakhir karena serangan jantung yang dideria selama 10 tahun terakhir.
Baca juga: Sempat Hilang Berminggu-minggu, Presiden Tanzania John Magufuli Meninggal
Namun Lissu, tokoh oposisi yang kalah dari Magufuli dalam pemilu Oktober, menuding Magufuli meninggal karena virus corona.
Dalam wawancara dengan media Kenya KTN News, dia menuduh pemerintah Tanzania sudah berbohong atas kematiannya.
"Magufuli mati karena Covid-19," kata Lissu dari Belgia, di mana dia mengaku mendapatkan informasi itu dari sumber.
Presiden Tanzania berusia 61 tahun itu menuai spekulasi karena tidak tampil di muka publik dalam waktu lama.
Para oposisi menyebut John Magufuli terinfeksi corona, dan pemerintah berusaha menutupi fakta itu.
Namun dilansir AFP Kamis (18/3/2021), Dar Es Salaam berkali-kali membantah bahwa Magufuli terkena virus corona.
Meski begitu, Magufuli merupakan salah satu pemimpin dunia yang begitu meremehkan pandemi ini.
Selama wabah, dia berkali-kali menyebut bahwa doa ampuh mengusir corona, dan merekomendasikan pengobatan alternatif.
Negara di Afrika Timur itu berhenti mempublikasikan statistik corona setelah melaporkan 509 kasus dan 16 korban meninggal.
Setelah itu, secara mengejutkan Presiden Magufuli mengumumkan kekuatan doa sudah mengalahan virus tersebut.
Lissu mengatakan, meninggalnya Magufuli merupakan "keadilan yang indah" karena dia begitu meremehkan penyakit tersebut.
Baca juga: Tak Percaya Covid-19, Kini Keberadaan Presiden Tanzania Misterius
Dalam klaimnya, presiden sejak 2015 itu tak pernah pakai masker, dan mengejek orang yang memakainya.
"Dia sama sekali tidak percaya kepada vaksin maupun ilmu pengetahuan," ujar Lissu yang pernah menjadi korban upaya pembunuhan dengan ditembak beberapa kali.
Selain itu, kata Lissu, John Magufuli juga mempermainkan iman publik. "Sekarang, lihat yang terjadi. Dia mati karena corona," sindirnya.
Wakil Presiden Samia Suluhu menyatakan bahwa Tanzania memasuki masa berkabung selama 14 hari sebagai bentuk penghormatan.
Baca juga: Pepaya dan Kambing Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya Sabotase
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.