Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Ukraina Tak Lihat Tanda-tanda China Berencana Persenjatai Rusia

Kompas.com - 01/03/2023, 07:41 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Kepala Intelijen Militer Ukraina, Kyrylo Budanov menepis klaim bahwa China sedang mempertimbangkan akan memberikan senjata ke Rusia.

Sebelumnya, pada hari Minggu (26/2/2023), pejabat senior AS menyatakan keyakinan bahwa China sedang mempertimbangkan pasokan peralatan mematikan ke Rusia.

Ketika ditanya tentang kemungkinan itu dalam wawancara panjang dengan Voice of America (VOA) yang diterbitkan pada Senin (27/2/2023), Budanov mengatakan, "Saya tidak sependapat".

Baca juga: China Kecam Pernyataan AS yang Tuding Beijing Pertimbangkan Suplai Senjata ke Rusia

"Sampai sekarang, saya kira China tidak akan menyetujui transfer senjata ke Rusia. Saya tidak melihat tanda-tanda bahwa hal-hal seperti itu sedang dibahas," kata dia, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pada awal bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sempat menyampaikan kekhawatiran Washington tentang potensi pengiriman senjata ke Rusia dalam pertemuan yang menegangkan dengan Menteri Luar Negeri China.

Direktur CIA juga sempat menyatakan keyakinan bahwa Beijing masih mempertimbangkan kemungkinan pengiriman senjata ke Moskwa dalam sebuah wawancara pada hari Minggu kemarin.

Saat berkunjung ke Kazakhstan baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kembali mengatakan bahwa China harus mengetahui implikasi dan konsekuensi jika membantu Rusia di garis depan militer.

"Tiongkok tidak bisa mendapatkan keduanya ketika menyangkut agresi Rusia di Ukraina. Tidak mungkin mengajukan proposal perdamaian di satu sisi, sambil benar-benar mengobarkan api yang telah dimulai Rusia,” ucap dia, mengacu pada proposal baru-baru ini oleh Beijing untuk negosiasi Rusia-Ukraina.

Baca juga: Menlu AS: China Pertimbangkan Suplai Dukungan Mematikan ke Rusia

Menurut Blinken, Amerika Serikat telah memberi tahu China akan menjatuhkan sanksi kepada perusahaan atau orang yang mendukung upaya perang Rusia.

Laporan media mengungkap China sedang mempertimbangkan kemungkinan pengiriman drone dan amunisi tertentu ke Rusia.

Ditanya secara khusus tentang penilaian AS, Budanov berkata: "Saya adalah kepala intelijen dan saya mengandalkan, dengan segala hormat, bukan pada pendapat individu, tetapi hanya pada fakta. Saya tidak melihat fakta seperti itu".

Mengenai di mana Rusia masih bisa mendapatkan senjata, Budanov meyakini datang dari Iran.

"Hampir satu-satunya negara yang benar-benar mentransfer senjata yang kurang lebih serius adalah Iran," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com