Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Menkeu Anggota G20 Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 26/02/2023, 12:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BENGALURU, KOMPAS.com - Para menteri keuangan anggota G20 pada Sabtu (25/2/2023), mengecam Rusia atas perang di Ukraina.

Dari seluruh negara yang hadir, hanya China dan Rusia sendiri yang menolak menandatangani pernyataan bersama.

India, sebagai ketua Kelompok Dua Puluh (G20) tahun ini, sebenarnya enggan mengangkat isu perang dalam pertemuan yang diadakan di Kota Bengaluru tersebut.

Baca juga: Rusia Tuduh Barat Lakukan Destabilisasi di G20 India

Namun, Kantor berita Reuters melaporkan, negara-negara Barat bersikeras menyatakan bahwa mereka tidak dapat mendukung hasil apa pun yang tidak memasukan kecaman terhadap invasi Rusia.

Tidak adanya konsensus di antara anggota G20 memaksa India untuk mengeluarkan "ringkasan dan dokumen" yang hanya merangkum pembicaraan selama dua hari dan mencatat perbedaan pendapat.

"Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan bahwa hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerentanan yang ada dalam ekonomi global," ungkap catatan yang dibuat India.

Pernyataan itu juga menekankan bahwa perang di Ukraina sudah menyebabkan gangguan rantai pasokan, risiko terhadap stabilitas keuangan dan berlanjutnya kerawanan energi dan pangan.

"Ada pandangan lain dan penilaian yang berbeda tentang situasi dan sanksi," tulis pernyataan tersebut.

Baca juga: Menteri Perancis Ingin G20 Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Itu merujuk pada langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), negara-negara Eropa, dan negara lainnya untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia serta mengurangi pendapatannya.

Hasil ini terbilang mirip dengan KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu ketika Indonesia juga mengeluarkan deklarasi akhir yang mengakui adanya perbedaan.

Kelompok G20, yang dibentuk selama dua dekade untuk mengatasi krisis ekonomi, semakin sulit untuk mencapai konsensus yang diperlukan guna mengeluarkan komunike akhir pertemuan resmi.

"Meskipun tidak ada yang kami sebut komunike, tetapi hanya pernyataan hasil, kami masih berpikir kami telah membuat beberapa kemajuan dalam melibatkan semua menteri," kata Menkeu India Nirmala Sitharaman, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Menkeu Jerman Christian Lindner menyesalkan penolakan China untuk bergabung dalam deklarasi mengutuk Rusia atas invasi ke Ukraina.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebelumnya mengatakan, bahwa pernyataan apa pun yang mengutuk Rusia sangatlah diperlukan.

Sementara itu, dua delegasi dalam pertemuan Menkeu anggota G20 di India mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia dan China tidak ingin platform G20 digunakan untuk membahas masalah politik.

Baca juga: Indonesia Negara Dominan di G20, Jepang Ingin Perkuat Kerja Sama

Halaman:

Terkini Lainnya

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com