Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Sebut Menhan Rusia Berkhianat, Bos Tentara Bayaran Wagner Ungkap Pasukannya Dapat Amunisi

Kompas.com - 23/02/2023, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Setelah menuding kepala militer Rusia berkhianat, bos perusahaan tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin pada Kamis (23/2/2023) akhirnya mengumumkan bahwa amunisi yang dibutuhkan pasukannya telah dikirim.

Sebelumnya, pada Rabu (22/2/2023), Prigozhin sempat menyinggung Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov yang tidak memberikan amunisi ke Wagner.

“Kepala staf umum dan menteri pertahanan memberikan perintah kiri dan kanan tak hanya untuk tidak memberikan amunisi kepada PMC (private military company) Wagner, tetapi juga tidak membantu transportasi udara,” kata Prigozhin dalam pesan suara yang dibagikan oleh layanan persnya.

Baca juga: Pemimpin Grup Wagner Tuduh Kepala Militer Rusia Berkhianat

“Hanya ada oposisi langsung yang terjadi, yang tidak lain adalah upaya menghancurkan Wagner. Ini bisa disamakan dengan pengkhianatan tingkat tinggi,” tambahnya, dikutip AFP.

Akan tetapi, Prigozhin menuturkan pada Kamis bahwa berbagai tekanan yang telah diterimanya sudah terbayar. Pasalnya, dia telah diberi tahu bahwa amunisi sedang dalam perjalanan.

“Sejauh ini semuanya di atas kertas, tapi begitu kami diberitahu, dokumen-dokumen utama sudah ditandatangani,” kata Prigozhin, sebagaimana dilansir Reuters.

Prigozhin menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut membantu.

Baca juga: Siapa Yevgeny Prigozhin Pendiri Grup Wagner, dan Hubungan dengan Putin

“Anda menyelamatkan ratusan, mungkin ribuan nyawa orang yang membela tanah air mereka, memberi mereka kesempatan untuk melanjutkan hidup mereka,” ucap Prigozhin.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (21/2/2023) menuturkan, tuduhan adanya “pasukan” yang bertempur di Ukraina kekurangan amunisi sama sekali tidak benar.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyebut Grup Wagner atau nama Prigozhin secara langsung.

Popularitas Prigozhin semakin bertambah usai Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina. Tentara bayaran Grup Wagner juga dilaporkan terlibat dalam pertempuran di Ukraina timur.

Baca juga: Ramzan Kadyrov Blak-blakan Ingin Bentuk Perusahaan Militer Swasta seperti Tentara Bayaran Grup Wagner

Baru-baru ini, Prigozhin akhirnya mengakui perannya di Grup Wagner setelah bersembunyi dari sorotan publik selama bertahun-tahun.

Dalam beberapa pekan terakhir, ada tanda-tanda bahwa Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin dan Kementerian Pertahanan Rusia sedang berusaha mengekang pengaruh Prigozhin yang semakin besar.

Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan agar perpecahan di dalam dihentikan.

“Kita harus menyingkirkan - saya ingin menekankan ini - segala kontradiksi antardepartemen, formalitas, dendam, kesalahpahaman, dan omong kosong lainnya,” ujar Putin.

Baca juga: Bos Tentara Bayaran Grup Wagner Ungkap Birokrasi Rusia Buruk, Bikin Laju Terhambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com