KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-328 pada Selasa (17/1/2023).
Ini termasuk, ratusan orang memadati akademi olahraga lokal di Dnipro, Ukraina pada untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pelatih tinju Ukraina Mykhaylo Korenovsky yang tewas akibat serangan rudal Rusia.
Selain itu, Tenis Australia (TA) melarang bendera Rusia dan Belarus di arena Australia Terbuka setelah perwakilan Ukraina menuntut tindakan ketika bendera itu terlihat di antara penonton.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-328 yang dapat Anda simak:
Pada hari Selasa, Inggris menjelaskan alasan mengirim tank ke Ukraina sebagai bentuk "keharusan moral,"
Dalam agenda kunjungan ke Washington DC, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, mengatakan bahwa Inggris mengirimkan sinyal kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dengan mendukung Ukraina dan menjadi negara pertama yang menyetujui permintaan Kyiv untuk tank Barat.
“Yang harus dipahami Putin adalah kami akan memiliki ketahanan strategis untuk tetap bersama mereka sampai pekerjaan selesai. Dan hal terbaik yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan nyawa pasukannya sendiri adalah menyadari bahwa kami akan tetap bersama Ukraina sampai mereka menang," kata dia di Pusat Studi Strategis dan Internasional AS, dikutip dari AFP.
PM Belanda Mark Rutte pada Selasa menyatakan kesiapan bergabung dengan upaya Jerman-AS untuk mempersenjatai Ukraina dengan sistem pertahanan udara Patriot yang canggih.
Rutte memberi tahu Presiden AS Joe Biden pada pertemuan di Gedung Putih bahwa Belanda memiliki niat untuk bergabung dengan apa yang telah dilakukan AS dengan Jerman dalam proyek Patriots, sistem pertahanan udara.
"Saya pikir itu penting dan kami bergabung dengan itu," kata dia.
Ratusan orang memadati akademi olahraga lokal di Dnipro pada hari Selasa untuk memberikan penghormatan kepada pelatih tinju Mykhaylo Korenovsky.
Dia tewas ketika rudal Rusia menghantam sebuah blok apartemen akhir pekan lalu.
Korenovsky adalah salah satu dari sedikitnya 45 orang yang tewas akibat serangan Rusia di blok perumahan yang dirancang Soviet di kota Ukraina timur.
Enam anak tewas dalam serangan itu, termasuk bayi berusia 11 bulan.
Banyaknya korban membuat serangan pada Sabtu (14/1/2023) menjadi salah satu serangan paling mematikan sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir 11 bulan lalu, meskipun Kremlin menyangkal bertanggung jawab.