Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Korban Pesawat Jatuh Nepal Berlanjut, Pakai Drone Turuni Ngarai

Kompas.com - 17/01/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KATHMANDU, KOMPAS.com - Para pencari terus menggunakan drone dan menuruni ngarai sedalam 200 meter (656 kaki) di kota terbesar kedua Nepal pada Selasa (17/1/2023).

Mereka mencari dua orang yang belum ditemukan setelah kecelakaan pesawat paling mematikan di negara itu dalam 30 tahun terakhir dengan 70 orang diduga tewas.

Dilansir dari Reuters, medan yang sulit dan cuaca buruk menghambat upaya penyelamatan di dekat kota wisata Pokhara, dimana pesawat turboprop ATR 72 milik Yeti Airlines yang membawa 72 orang jatuh dalam cuaca cerah pada hari Minggu (15/1/2023) sebelum mendarat.

Baca juga: Nepal Akan Kirim Perekam Data Yeti Airlines yang Jatuh ke Perancis

Tim penyelamat juga berjuang untuk mengidentifikasi mayat, Ajay KC, seorang pejabat polisi di Pokhara yang merupakan bagian dari upaya penyelamatan.

"Ada kabut tebal di sini sekarang. Kami mengirimkan personel pencarian dan penyelamatan menggunakan tali ke ngarai di mana bagian pesawat jatuh dan terbakar," kata KC.

Tim penyelamat telah mengumpulkan sisa-sisa manusia dan mengirim mereka untuk tes DNA, katanya, tetapi upaya pencarian akan berlanjut sampai semua 72 penumpang dan awak dipertanggung jawabkan.

Tim pencari menemukan 68 mayat pada hari kecelakaan, sementara dua mayat lagi ditemukan pada hari Senin (16/1/2023) sebelum pencarian dibatalkan.

"Ada anak kecil di antara penumpang. Beberapa mungkin sudah terbakar dan mati, dan mungkin tidak ditemukan. Kami akan terus mencari mereka," kata KC.

Seorang pejabat bandara mengatakan 48 jenazah dibawa ke ibu kota Kathmandu pada Selasa dan dikirim ke rumah sakit untuk diautopsi, sementara 22 jenazah diserahkan kepada keluarga di Pokhara.

Baca juga: UPDATE Pesawat Jatuh di Nepal: Tinggal 2 Penumpang yang Belum Ditemukan, Drone Dikerahkan

Petugas medis dengan alat pelindung diri dan masker membantu mengangkut jenazah dari tandu ke kendaraan sebelum mereka diterbangkan ke Kathmandu.

Saluran televisi menunjukkan kerabat yang menangis menunggu jenazah orang yang mereka cintai di luar rumah sakit di Pokhara.

Dr Tulsi Kandel, di rumah sakit pendidikan di Kathmandu, mengatakan perlu waktu hingga seminggu untuk menyelesaikan otopsi pada 48 jenazah yang setengahnya dalam kondisi hangus.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kecelakaan Pesawat Nepal Tewaskan 68 Orang | Kotak Hitam Yeti Airlines Ditemukan

Pada hari Senin, para pencari menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan dari penerbangan, keduanya dalam kondisi baik.

Ini jadi sebuah penemuan yang mungkin membantu penyelidik menentukan penyebab kecelakaan itu.

Baca juga: UPDATE Pesawat Jatuh di Nepal: Harapan Temuan Korban Selamat Disebut Nihil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com