Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Perintahkan Militer Perkuat Kehadiran, Pantau Aktivitas Beijing di Laut China Selatan

Kompas.com - 22/12/2022, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MANILA, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Filipina pada Kamis (22/12/2022) memerintahkan militer untuk memperkuat kehadirannya di Laut China Selatan.

Perintah tersebut dikeluarkan setelah Kementerian Pertahanan Filipina memantau adanya aktivitas-aktivitas China di perairan yang disengketakan di dekat pulau strategis yang dikuasai Filipina.

Kementerian Pertahanan Filipina tidak merinci aktivitas China apa yang dimaksud, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Kepala Penjara Filipina Gali Lubang 40x60 Meter di Kompleks Tahanan, Klaim untuk Cari Harta Karun

Sebelum perintah tersebut dikeluarkan, muncul sejumlah laporan mengenai pembangunan China di empat daerah tak berpenghuni di Kepulauan Spratly yang disengketakan.

Beijing menepis laporan tersebut dan menyebutnya tak berdasar.

Kementerian Pertahanan Filipina berujar, setiap perambahan atau reklamasi pada wilayah dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina merupakan ancaman terhadap keamanan.

Baca juga: Berkunjung ke Filipina, Wapres AS Serukan Pertahankan Kedaulatan di Laut China Selatan

“Kami sangat mendesak China untuk menegakkan tatanan internasional berbasis aturan yang berlaku dan menahan diri dari tindakan yang akan memperburuk ketegangan,” kata Kementerian Pertahanan Filipina.

Kedutaan Besar China di Manila menegaskan kembali bahwa “Negeri Panda” secara ketat mematuhi konsensus yang telah tercapai.

Diminta untuk menanggapi pernyataan Kementerian Pertahanan Filipina, Kedutaan Besar China di Manila menjawab akan menanganinya bersama-sama dengan Manila.

Baca juga: China Rebut Paksa Puing-puing Roket dari Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan

“Menangani masalah maritim dengan benar melalui konsultasi yang bersahabat,” kata Kedutaan Besar China di Manila.

China mengeklaim sebagian besar Laut China Selatan, perairan strategis yang dilalui pelayaran-pelayaran internasional bernilai miliaran dollar AS setiap tahun.

Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim yang tumpang tindih di Laut China Selatan.

Baca juga: Kunjungan Tinggi ke Filipina, Wapres AS Tegaskan Dukungan Bela Filipina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com