Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Militer Myanmar Jatuhkan Bom di Konser Musik, ASEAN Khawatir Eskalasi Kekerasan

Kompas.com - 26/10/2022, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com – ASEAN khawatir dengan eskalasi kekerasan di Myanmar dan menyerukan semua pihak menahan diri dan segera menghentikan pertempuran.

Seruan tersebut disampaikan ketua ASEAN saat ini, Kamboja, melalui sebuah pernyataan pada Kamis (26/10/2022).

Myanmar terjerembab dalam pusaran kekerasan sejak tentara menggulingkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Baca juga: Bantahan Junta Myanmar soal Bom Dijatuhkan ke Konser Musik

Sejak saat itu, junta militer Myanmar merebut kekuasaan, menahan Aung San Suu Kyi beserta ribuan aktivis, dan menerapkan tindakan keras sekaligus mematikan terhadap demonstrasi.

Faktor-faktor tersebut memicu gerakan perlawanan bersenjata dari kalangan sipil.

Beberapa pekan terakhir, telah terjadi sejumlah insiden paling berdarah di Myanmar, dengan puluhan orang tewas.

Kamboja mengutip pengeboman penjara terbesar Myanmar, konflik di Negara Bagian Karen, dan serangan udara di Negara Bagian Kachin.

Baca juga: PBB Desak Malaysia Setop Pulangkan Pencari Suaka Myanmar, Ini Alasannya

Di Negara Bagian Kachin, junta miluter Myanmar menjatuhkan bom di konser perayaan kelompok etnis Kachin dengan dalih menyerang markas kelompok separatis dan teroris.

“Kami sangat sedih dengan meningkatnya korban, dan penderitaan besar yang dialami orang-orang biasa di Myanmar,” bunyi pernyataan itu.

Kamboja menuturkan, konflik-konflik yang berkecamuk di Myanmar tidak hanya memperburuk situasi kemanusiaan, tetapi juga merusak upaya implementasi konsensus perdamaian yang disepakati antara ASEAN dan junta miliiter Myanmar tahun lalu.

“Oleh karena itu, kami sangat mendesak pengekangan sepenuhnya dan penghentian segera kekerasan,” imbuh pernyataan itu, yang menyerukan semua pihak untuk melakukan dialog.

Baca juga: Junta Myanmar Jatuhkan Bom di Konser Musik, 80 Orang Tewas, Termasuk Penyanyi

ASEAN sudah memimpin upaya diplomatik untuk membawa perdamaian ke Myanmar melalui konsensus perdamaian.

Akan tetapi, junta tidak berbuat banyak untuk menerapkan konsensus tersebut. Padahal junta militer Myanmar berkomitmen untuk segera menghentikan kekerasan dan memulai dialog menuju kesepakatan damai.

Para menteri luar negeri ASEAN akan bertemu pada Kamis (27/10/2022) untuk membahas krisis tersebut.

Baca juga: Bom Meledak di Penjara Myanmar, 8 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com