BERLIN, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin hanya akan melepaskan "ambisi kekaisaran" yang berisiko menghancurkan Ukraina dan Rusia jika dia mengakui dia tidak dapat memenangkan perang, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz, Selasa (20/9/2022).
"Inilah mengapa kami tidak akan menerima perdamaian yang didiktekan oleh Rusia dan inilah mengapa Ukraina harus mampu menangkis serangan Rusia," kata Scholz dalam pidato pertamanya di Majelis Umum PBB, dilansir Reuters
Kembalinya imperialisme, dengan perang Putin di Ukraina, bukan hanya bencana bagi Eropa tetapi bagi tatanan perdamaian global yang berbasis aturan, kata kanselir itu.
Baca juga: Rencana Referendum Rusia di 4 Wilayah Ukraina yang Diduduki Banjir Kecaman
Dia pun meminta PBB untuk mempertahankan ini dari mereka yang lebih memilih dunia di mana "yang kuat memerintah yang lemah".
Scholz menegaskan semua pihak harus "mengelola" secara bersama-sama untuk memastikan dunia multipolar abad ke-21 tetap menjadi dunia multilateral.
"Untuk mencapai tujuan ini dengan lebih baik, kita membutuhkan suara yang lebih besar dalam urusan dunia," kata Scholz.
"Dengan tanggung jawab yang lebih besar akan datang keyakinan yang lebih besar," katanya.
Baca juga: Jerman Khawatirkan Perluasan Militer China dan Latihan Beijing dengan Rusia
Sekutu Barat telah bersaing dengan Rusia untuk mendapatkan pengaruh diplomatik sejak Kremlin memulai invasi pada 24 Februari.
Scholz mengumumkan Berlin akan menjadi tuan rumah konferensi tentang rekonstruksi Ukraina pada 25 Oktober.
Baca juga: Scholz Berjanji Angkatan Bersenjata Jerman Akan Miliki Perlengkapan Terbaik di Eropa
"Jerman akan membantu pemerintah Kyiv dengan biaya yang sangat besar untuk membangun kembali negara itu," kata Scholz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.