Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman Sebut Konflik Ukraina Bisa Berakhir, Asal...

Kompas.com - 21/09/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin hanya akan melepaskan "ambisi kekaisaran" yang berisiko menghancurkan Ukraina dan Rusia jika dia mengakui dia tidak dapat memenangkan perang, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz, Selasa (20/9/2022).

"Inilah mengapa kami tidak akan menerima perdamaian yang didiktekan oleh Rusia dan inilah mengapa Ukraina harus mampu menangkis serangan Rusia," kata Scholz dalam pidato pertamanya di Majelis Umum PBB, dilansir Reuters

Kembalinya imperialisme, dengan perang Putin di Ukraina, bukan hanya bencana bagi Eropa tetapi bagi tatanan perdamaian global yang berbasis aturan, kata kanselir itu.

Baca juga: Rencana Referendum Rusia di 4 Wilayah Ukraina yang Diduduki Banjir Kecaman

Dia pun meminta PBB untuk mempertahankan ini dari mereka yang lebih memilih dunia di mana "yang kuat memerintah yang lemah".

Scholz menegaskan semua pihak harus "mengelola" secara bersama-sama untuk memastikan dunia multipolar abad ke-21 tetap menjadi dunia multilateral.

"Untuk mencapai tujuan ini dengan lebih baik, kita membutuhkan suara yang lebih besar dalam urusan dunia," kata Scholz.

"Dengan tanggung jawab yang lebih besar akan datang keyakinan yang lebih besar," katanya.

Baca juga: Jerman Khawatirkan Perluasan Militer China dan Latihan Beijing dengan Rusia

Sekutu Barat telah bersaing dengan Rusia untuk mendapatkan pengaruh diplomatik sejak Kremlin memulai invasi pada 24 Februari.

Scholz mengumumkan Berlin akan menjadi tuan rumah konferensi tentang rekonstruksi Ukraina pada 25 Oktober.

Baca juga: Scholz Berjanji Angkatan Bersenjata Jerman Akan Miliki Perlengkapan Terbaik di Eropa

"Jerman akan membantu pemerintah Kyiv dengan biaya yang sangat besar untuk membangun kembali negara itu," kata Scholz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com