Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Khawatirkan Perluasan Militer China dan Latihan Beijing dengan Rusia

Kompas.com - 16/09/2022, 23:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – Jerman mengamati perluasan dan latihan militer China dengan Rusia dengan kekhawatiran.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht kepada Reuters.

Lambrecht mengatakan, fokus Jerman saat ini dalam perang Ukraina tidak berarti Berlin mengalihkan pandangannya dari perkembangan keamanan di tempat lain, baik di Balkan atau di Indo Pasifik.

Baca juga: Jerman Ambil Alih Kilang Minyak Rusia di Negaranya

Dia menambahkan, invasi bisa terjadi di mana saja.

“Kami tentu saja mengamati perluasan China dengan kekhawatiran dan mengamati dengan sangat tepat setiap langkah di sana,” kata Lambrecht.

Jerman bergabung dengan negara-negara Barat lain dalam sikapnya di Indo Pasifik di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial Beijing.

Tahun lalu, Berlin mengirim kapal perang pertamanya dalam hampir 20 tahun ke perairan Laut China Selatan yang disengketakan.

Baca juga: Krisis Energi Mulai Berdampak Pada Bisnis Roti di Jerman

Bulan ini, Jerman juga mengirimkan 13 pesawat militer untuk latihan bersama di Australia.

“Melalui kehadiran dan partisipasi kami dalam latihan, kami mengirimkan sinyal yang jelas,” ucap Lambrecht.

“Kami berada di pihak mitra yang mendukung tatanan berbasis aturan,” lanjut Lambrecht, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (16/9/2022).

Lambrecht berujar, setiap militer memiliki peralatannya sendiri, sehingga negara perlu berlatih bersama untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

Baca juga: Rusia Setop Pasokan Gas ke Jerman, Berlin Berkukuh Dukung Ukraina

Dia menuturkan, latihan di Australia terbukti konstruktif dan menunjukkan bahwa Jerman dapat memenuhi komitmennya kepada mitra di kawasan itu serta kepada NATO.

Ditanya apakah Jerman akan mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan seperti yang dilakukan AS, jawaban Lambrecht diplomatis.

“Ini bukan tentang memprovokasi atau meningkatkan situasi dengan cara apa pun. Sebaliknya pendekatan kami adalah untuk mengurangi ketegangan,” kata Lambrecht.

Di satu sisi, hubungan Jerman dengan China telah lama berpusat pada pertukaran bisnis yang saling menguntungkan.

Baca juga: Debat Politik Energi, Kanselir Jerman Olaf Scholz Emosi di Parlemen

Tetapi, Lambrecht mengatakan Jerman telah belajar pelajaran untuk tidak terlalu bergantung pada satu negara dari krisis energi yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.

“Kami sekarang harus lebih mandiri di sektor lain, bukan hanya energi, untuk bisa bertindak bebas,” ujar Lambrecht.

“Kami terikat dengan China melalui hubungan ekonomi tetapi itu tidak boleh menghentikan kami untuk mengambil posisi yang jelas pada keputusan tertentu,” lanjutnya.

Baca juga: Seperti Indonesia, Jerman Beri BLT ke Pekerja, Ini Besarannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com