Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antigua dan Barbusa Pertimbangkan Lepas dari Inggris setelah Raja Charles III Naik Takhta

Kompas.com - 12/09/2022, 18:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN,Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Sebuah negara pulau persemakmuran di Karibia, Antigua dan Barbuda, berencana menggelar referendum untuk menjadi negara republik dan lepas sepenuhnya dari Inggris dalam tiga tahun ke depan.

Perdana Menteri (PM) Antigua dan Barbuda, Gaston Browne, mengumumkan rencana referendum tersebut tak lama setelah mengukuhkan Raja Charles III sebagai Raja Antigua dan Barbuda pada Sabtu (10/9/2022).

"Ini adalah masalah yang harus dibawa ke referendum untuk diputuskan oleh rakyat," kata Browne kepada ITV News, sebagaimana dikutip dari CNN.

Baca juga: Demonstran Pegang Poster Hapuskan Monarki Saat Deklarasi Raja Charles, Langsung Ditangkap Polisi

Jika referendum berlangsung dan mayoritas suara mendukung pemisahan, langkah tersebut bisa membuat Raja Charles III digulingkan sebagai kepala negara Antigua dan Barbuda.

Dia menjelaskan bahwa itu akan menjadi langkah terakhir demi menyempurkan kemerdekaan dan memastikan Antigua dan Babuda menjadi bangsa yang benar-benar berdaulat.

"(Menekankan referendum) bukan tindakan permusuhan," kata dia, dikutip dari Kantor berita Reuters.

Rencana ini juga disebut tidak akan melibatkan pensiun keanggotaan Persemakmuran.

Negara kepulauan kecil di Karibia ini merdeka dari Inggris pada 1981.

Sejak itu, Antigua dan Barbuda menjadi salah satu negara Persemakmuran Inggris yang menjadikan Kerajaan Inggris sebagai simbol kepala negara mereka. Menurut data, Antigua dan Barbuda memiliki populasi kurang dari 100 ribu jiwa.

Baca juga: Apa Saja Tugas Raja Charles III Setelah Gantikan Ratu Elizabeth II?

Rencana Browne kali ini muncul saat banyak wilayah di Karibia ingin menjadi republik.

Pada tahun lalu, Barbados memutuskan menggelar pemungutan suara untuk melepaskan diri dari monarki Inggris. Sementara Pulau Mauritius telah lebih dulu melakukannya pada 1992.

Di Jamaika, partai yang kini berkuasa juga mengisyaratkan hal serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com