Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Indonesia Masuk Daftar "50 Women Leadership" di Maryland AS

Kompas.com - 12/09/2022, 17:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Puspita Sariwati/VOA Indonesia

KENSINGTON, KOMPAS.com - Menjadi sosok perempuan berkarier, memiliki keluarga dan mendidik anak-anaknya, apalagi menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah. Hal itu dialami oleh seorang perempuan Indonesia, Shinta Hernandez yang baru saja memperoleh gelar “50 Women Leadership” untuk negara bagian Maryland.

Shinta Herwantoro Hernandez dibawa ke Amerika oleh orangtuanya, Bambang Hengky Herwantoro dan Julianti Sri Rejeki ketika berusia satu tahun. Ketika itu ayahnya diterima untuk melanjutkan pendidikan di bidang nuklir di University of Maryland.

Meskipun demikian, Shinta (43) yang sejak kecil hidup di Amerika, masih lancar berbicara bahasa Indonesia. Dia tamatan SMA Katolik khusus perempuan, The Academy of the Holy Cross di Kensington, Maryland, sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi.

Baca juga: 5 Kesalahpahaman tentang Indonesia yang Sering Didengar WNI di Australia

“Lulus dari Georgetown University dapat gelar Master di jurusan Public Policy, dan lulus dari University of Maryland dapat PhD jurusan Sosiologi. Lalu saya bekerja di Montgomery College di Maryland sejak tahun 2007,” tuturnya.

Bagi Shinta, dunia pendidikan sangat penting untuk generasi penerus. Itulah sebabnya, ia terjun ke dunia pendidikan.

“Soalnya saya mau membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, jadi saya ingin generasi baru lebih pintar daripada generasi saya. Itulah sebabnya saya masuk ke pendidikan, supaya setiap orang mempunyai pendidikan yang lebih baik,” ujarnya.

Montgomery College di Maryland yang berdiri sejak tahun 1946 tempat Shinta mengajar, telah memberinya dua kali promosi.

“Sudah 15 tahun saya mengajar di sana, pertama sebagai profesor sosiologi, lalu mendapat promosi menjadi Kepala Departemen dan sekarang mendapat promosi lagi ke dean virtual campus seperti kuliah daring. Posisi ini yang pertama di Montgomery College, jadi panggilan saya sounding dean atau dekan pelopor,” tambahnya.

Sebuah organisasi nasional Amerika, Women We Admire memilihnya sebagai salah seorang dari 50 pemimpin perempuan (50 Women Leaders) untuk negara bagian Maryland. Shinta tidak mengetahui bahwa dirinya dicalonkan oleh pihak perguruan tinggi tempat ia mengajar. Organisasi itu memilih perempuan dalam berbagai bidang pekerjaan seperti teknologi, pendidikan, ekonomi, hukum, dll dengan persyaratan khusus.

“Perempuan yang mendapat penghargaan ini, harus yang bisa berinovasi, kepemimpinannya harus yang bisa transformasional, bisnisnya selalu nomer satu, tidak takut untuk membuat keputusan yang terbagus untuk kebaikan bersama”, ujarnya.

Seorang pegiat perempuan Indonesia yang bermukim di AS, Gadis Arivia mengenal Shinta Hernandez sebagai seniornya yang bersama-sama mengajar di Montgomery College.

Gadis Arivia (kedua dari kiri) bersama para pengajar di Montgomery College.DOK GADIS ARIVIA via VOA INDONESIA Gadis Arivia (kedua dari kiri) bersama para pengajar di Montgomery College.
Gadis yang juga pendiri Jurnal Perempuan sejak 1996 itu mengatakan, “Jadi Shinta itu lewat semua pekerjaannya ketika menjadi ketua departemen di tiga bidangnya, sosiologi, antropologi dan criminal justice, membuat program-program yang luar biasa, seperti OER, open education."

"OER ini membuat pendidikan bisa diakses secara luas, dan bekerja sama dengan PBB. Nah itu semua hasil kerja Shinta, bahkan sekarang berkerja sama dengan luar negeri dan menjajaki juga dengan universitas di Indonesia,” jelas Gadis yang telah mengajar di sana selama 4 tahun.

Baca juga:

Kini tidak jarang kita melihat perempuan menjadi pemimpin pada suatu organisasi. Terkadang orang melihat bahwa perempuan yang berkarier harus mengorbankan keluarganya. Namun tidak demikian bagi Shinta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com