Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahpahaman tentang Indonesia yang Sering Didengar WNI di Australia

Kompas.com - 17/08/2022, 08:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Ada beberapa kesalahpahaman tentang Indonesia yang sering didengar warga negara Indonesia (WNI) di Australia.

Indonesia dan Australia adalah tetangga dekat. 

Bahkan menurut sejarah, para nelayan Makassar di pulau Sulawesi sudah melakukan perdagangan dan pertukaran budaya dengan benua Australia dua abad lalu.

Baca juga: Australia dan Selandia Baru Bantah Isu Larangan Kirim Daging ke China

Artinya, hubungan Indonesia dan Australia sudah terjalin sejak lama. 

Meski demikian, masih ada kesalahpahaman dari warga Australia soal Indonesia.

Indonesia sendiri diprediksi menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia 30 tahun dari sekarang dan para ahli sudah memperingatkan Australia bisa kehilangan peluang besar jika gagal memahami Indonesia dengan lebih baik.

Untuk memperingati HUT Ke-77 RI, ABC bertanya kepada beberapa orang Indonesia di Australia soal apa yang perlu diketahui orang Australia soal negaranya.

Berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman tentang Indonesia yang dilaporkan masih sering ditemui di Australia:

1. Sering disangka negara Islam

Rangga Daranindra, yang datang ke Darwin 11 tahun lalu sebagai mahasiswa, mengatakan kesalahpahaman yang dimiliki orang Australia tentang Indonesia biasanya bukan dipicu kebencian.

"Mereka sama sekali tidak mengenal kami dengan baik," katanya kepada ABC.

Baca juga: Mantan PM Australia Ketahuan Pernah Diam-diam Tunjuk Diri Sendiri Rangkap Jadi Menteri

Ia mengatakan seringkali orang Australia menyangka Indonesia adalah negara Islam.

“Biasanya orang membandingkan Indonesia dengan negara-negara seperti Iran atau Arab Saudi,” katanya, selain juga mengira Indonesia diperintah oleh seorang diktator.

"Ya, memang benar bahwa mayoritas orang Indonesia adalah Muslim, seperti saya. (TapiI Indonesia secara konstitusional bukan negara Muslim. Indonesia adalah negara sekuler secara hukum, kami mengakui enam agama resmi," jelasnya.

Aceh adalah satu-satunya provinsi yang menganut hukum Syariah atau hukum berdasarkan aturan Islam.

Bahkan di sana, ada yang berpendapat Aceh tidak menerapkan ajaran Islam yang sebenarnya dan malah bertentangan dalam praktiknya.

Rangga, yang berasal dari Yogyakarta, menyarankan orang Australia untuk lebih banyak berteman dengan orang Indonesia.

“Biasanya mereka (orang Australia) tidak memiliki cukup banyak teman Indonesia untuk bisa bertukar pikiran atau pendapat. Mereka hanya mendapatkan cerita dari berita atau dari media,” ujar dia.

Baca juga: Negara Maju di Australia

Ia khawatir Australia bisa ketinggalan ketika Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi di kawasan Asia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com