Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Indonesia Masuk Daftar "50 Women Leadership" di Maryland AS

Kompas.com - 12/09/2022, 17:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

“Kunci sukses itu selalu keluarga saya. Mama, papa, suami dan dua anak saya sangat mendukung. Waktu saya akan masuk ke program doktor mengatakan, kalau memang mau melanjutkan program dokter, suami saya mengatakan kalau mau berhenti bekerja agar bisa kuliah penuh waktu, saya dukung,” tukasnya.

Maka Shinta menekuni program S3-nya dan hanya suami yang bekerja sampai ia menyelesaikan program doktornya.

Tidak sedikit mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Montgomery College mengenal Shinta.

Salah seorang mahasiswa Indonesia, Aisya Achiruddin yang mendapat bimbingan dari Shinta mengatakan, “Prof Hernandez adalah mentor yang bagus untuk saya. Dia mengajar saya selama 2-3 tahun ini dan dia hebat. Dia mengarahkan saya ke tujuan yang baik, sangat membantu dalam karier studi saya dan saya tidak bisa begini tanpa bantuannya”, katanya

Menjadi seorang ibu yang berkarier tentunya memiliki tantangan yang luar biasa, terutama dalam hal membagi waktu antara karier pekerjaan serta tugas seorang ibu di dalam rumah tangga. Semua itu telah dilalui oleh Shinta Hernandez yang kini terus melanjutkan mimpinya untuk memberi pendidikan bagi generasi berikutnya.

Baca juga: Cerita WNI Asal Semarang Promosikan Mandi Kembang di Amerika, Tiap Minggu Produksi 150 Sabun

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Perempuan Indonesia Menjadi 50 Pemimpin Perempuan di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com