Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Taiwan pada China: Jangan Pernah Langgar Batas Pintu Kami

Kompas.com - 03/09/2022, 07:31 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Penembakan pesawat tak berawak di lepas pantai China yang berdengung di pulau yang dikuasai Taiwan adalah hal yang paling "tepat" untuk dilakukan setelah peringatan berulang kali.

Ini disampaikan Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang pada hari Jumat (2/9/2022), sembari menyebut China harus menahan diri.

Dilansir Reuters, untuk pertama kalinya, militer Taiwan menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak sipil tak dikenal yang memasuki wilayah udaranya di dekat sebuah pulau kecil di dekat kota Xiamen China pada Kamis(1/9/2022).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Taiwan Tembak Jatuh Drone China | Kematian Misterius Bos Minyak Rusia

Sikap ini diambil Taiwan setelah pemerintah berjanji akan mengambil tindakan keras terhadap peningkatan gangguan.

China menjawab bahwa Taiwan sedang mencoba untuk "meningkatkan ketegangan" atas insiden tersebut.

Su mengatakan kepada wartawan bahwa Taiwan telah berulang kali mengeluarkan peringatan dan meminta China "untuk tidak melanggar batas pintu kami".

Drone itu ditembak jatuh setelah memasuki ruang udara terbatas di dekat pulau kecil Lion, dan jatuh ke laut, menurut militer Taiwan.

Baca juga: Jaga-jaga Perang Lawan China, Warga Taiwan Berlatih Hidup dalam Krisis seperti Ukraina

"Mereka berulang kali mengabaikan peringatan kami untuk pergi dan kami tidak punya pilihan selain membela diri dan menembak," kata Su.

"Ini adalah reaksi yang paling tepat setelah pengekangan dan peringatan berulang kali," tambahnya.

"Kami tidak akan pernah memprovokasi, dan kami akan melakukan hal yang paling tepat untuk melindungi tanah kami dan rakyat kami."

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Taiwan Tembak Jatuh Drone China

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan upaya Taiwan untuk meningkatkan ketegangan tidak berarti apa-apa.

Media Taiwan mengutip Kantor Urusan Taiwan China yang menggambarkan jatuhnya pesawat tak berawak itu sebagai "sangat konyol" dan bahwa Taiwan berusaha "meningkatkan konfrontasi".

Komando pertahanan Kinmen mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukannya mendeteksi dua drone lebih lanjut yang "dengan cepat" terbang kembali ke Xiamen setelah pasukan menembakkan suar untuk memperingatkan mereka agar pergi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com