Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Penanganan Covid Mulai Dipangkas, Inggris Hentikan Tes Covid Rutin di Rumah Sakit

Kompas.com - 25/08/2022, 09:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Inggris akan menghentikan tes Covid rutin di rumah sakit mulai minggu depan, meskipun hampir dua kali lipat kematian di Inggris akibat virus musim panas ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Langkah tersebut akan menghentikan pengujian tanpa gejala di lingkungan berisiko tinggi, seperti rumah sakit, panti jompo, penjara dan tempat penampungan tunawisma.

Kebijakan ini diputuskan setelah pemotongan dana untuk menangani Covid diberlakukan oleh pesaing kepemimpinan Tory, Rishi Sunak, ketika dia menjadi menteri.

Baca juga: China Ungkap Dampak Covid-19 bagi Kehidupan Masyarakatnya: Memperburuk Tingkat Kelahiran dan Pernikahan

Pengujian untuk mereka yang menunjukkan gejala Covid dalam pengaturan ini, termasuk staf kesehatan dan perawatan sosial, akan dilanjutkan.

Pasien “immunocompromised” di rumah sakit dan rumah perawatan juga akan terus diuji.

Keputusan untuk mengakhiri pengujian tanpa gejala akan membuat khawatir banyak ahli kesehatan dunia, yang telah memperingatkan agar pemerintah berbagai negara tidak membongkar pengawasan Covid sementara kasusnya tetap tinggi.

Angka resmi terbaru menunjukkan bahwa kematian yang disebabkan oleh gelombang Covid terbaru semakin berkurang.

Tetapi lebih dari 5.700 kematian Covid telah terdaftar sejak 8 Juni. Jumlah ini meningkat 95 persen pada periode yang sama tahun lalu, ketika ada 2.936 kematian yang melibatkan Covid di seluruh Inggris.

Pengujian rutin dapat diterapkan kembali jika, seperti yang diperkirakan, ada lonjakan kasus baru di musim gugur.

Baca juga: Covid-19 Surut, Singapura Cabut Kewajiban Bermasker

Pada April, Guardian mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyarankan para menteri untuk menangguhkan pengujian tanpa gejala secara teratur di rumah sakit dan panti jompo sedini Mei, untuk menghemat uang sebelum potensi kenaikan musim dingin dalam kasus.

Pada saat itu sumber-sumber di organisasi tersebut mengatakan dana untuk pengujian tanpa gejala dalam lingkungan berisiko tinggi hanya cukup untuk menutupi kebutuhan enam bulan dalam setahun, dan pejabat senior meyakini itu akan lebih baik disimpan untuk nanti (musim dingin).

Sekretaris kesehatan Inggris, Steve Barclay, membenarkan langkah itu akan terus ditinjau.

“Berkat keberhasilan peluncuran vaksinasi kami yang terkemuka di dunia, kami dapat terus hidup dengan Covid dan, mulai 31 Agustus, kami akan menghentikan pengujian tanpa gejala rutin di sebagian besar pengaturan berisiko tinggi,” katanya sebagaimana dilansir Guardian pada Rabu (24/8/2022).

Menurutnya, hal itu mencerminkan fakta bahwa tingkat kasus telah turun dan risiko penularan telah berkurang. Meskipun pihaknya akan terus memantau situasi dengan cermat dan bekerja dengan sektor-sektor untuk melanjutkan pengujian jika diperlukan.

“Mereka yang dirawat di panti jompo akan terus diuji.”

Baca juga: China Mewajibkan Tes PCR untuk Ikan dan Kepiting di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 Terbaru

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com