Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Rusak, Presiden Kolombia Perbaiki Hubungan dengan Venezuela

Kompas.com - 29/07/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BOGOTA, KOMPAS.com – Presiden Kolombia terpilih, Gustavo Petro, akan membangun kembali hubungan diplomatik dengan Venezuela ketika dia resmi menjabat pada 7 Agustus.

Menteri Luar Negeri Venezuela Carlos Faria dan Menteri Luar Negeri Kolombia terpilih, Alvaro Leyva, membuat deklarasi bersama di kota perbatasan Venezuela, San Cristobal, pada Kamis (28/7/3033).

Leyva mengatakan, kedua belah pihak ingin melihat normalisasi bertahap dari hubungan bilateral Kolombia dan Venezuela mulai 7 Agustus.

Baca juga: Gustavo Petro, Presiden Kiri Pertama Kolombia dan Tantangan ke Depannya

Langkah tersebut akan dimulai dengan menunjuk duta besar, pejabat diplomatik, dan konsuler, sebagaimana dilansir DW.

Di sisi lain, Faria membenarkan salah satu agendanya adalah pembukaan bertahap perbatasan.

Kolombia dan Venezuela berbagi perbatasan panjang yang telah lama menjadi surga bagi kelompok-kelompok bersenjata seperti ELN dan FARC.

Baca juga: Profil Gustavo Petro, Mantan Pemberontak yang Jadi Presiden Kolombia

Situasi keamanan di perbatasan yang rapuh tersebut menimbulkan kekhawatiran atas penyelundupan dan penculikan.

Hubungan antara Kolombia dan Venezuela mengalami keretakan selama krisis migran pada 2015.

Pada 2019, Presiden Kolombia kala itu, Ivan Duque, memutus hubungan dengan Venezuela ketika dia menolak untuk mengakui terpilihnya Nicolas Maduro sebagai Presiden Venezuela.

Baca juga: Pilpres Kolombia 2022: Duel Reformis Versus Pengusaha Eksentrik

Kedutaan dan konsulat di kedua negara langsung ditutup, penerbangan antara kedua negara juga dihentikan.

Perbatasan antara Kolombia dan Venezuela juga ditutup antara 2019 hingga akhir 2021.

Maduro kerap menuduh Duque menjadi bagian dari rencana untuk menggulingkannya. Sedangkan Duque menuding Maduro menyembunyikan pemberontak Kolombia.

Baca juga: Tentara Kolombia Temukan Dua Kapal Lagi Dekat Kapal San Jose yang Penuh Harta Karun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com