Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gustavo Petro, Mantan Pejuang Gerilya Menang Pilpres Kolombia

Kompas.com - 20/06/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BOGOTA, KOMPAS.com – Gustavo Petro, mantan gerilyawan gerakan revolusioner M-19, memenangi pemilihan presiden (pilpres) Kolombia pada Minggu (19/6/2022).

Petro yang berhaluan kiri mengalahkan taipan konstruksi Rodolfo Hernandez dengan selisih lebar sekitar 720.000 suara.

Reuters melaporkan, Petro meraup 50,5 persen suara sedangan Hernandez mendapatkan 47,3 persen suara.

Baca juga: Pilpres Kolombia 2022: Duel Reformis Versus Pengusaha Eksentrik

Petro, mantan Wali Kota Bogota dan saat ini menjadi senator, telah berjanji untuk memerangi ketidaksetaraan dengan janji menggratiskan biaya pendidikan tinggi, reformasi pensiun, dan pajak yang tinggi atas tanah yang tidak produktif.

Jani-jani Petro tersebut, terutama larangan proyek minyak baru, telah mengejutkan beberapa investor, meskipun ia telah berjanji untuk menghormati kontrak saat ini.

Kemenangan Petro kemungkinan akan menyebabkan kegelisahan pasar sampai kabinetnya diumumkan, kata beberapa analis kepada Reuters, Minggu.

Salah satu pendukung Petro, Alejandro Forero (40) yang menggunakan kursi roda, menangis saat penghitungan suara bergulir di Bogota.

Baca juga: Tentara Kolombia Temukan Dua Kapal Lagi Dekat Kapal San Jose yang Penuh Harta Karun

“Akhirnya, terima kasih Tuhan. Saya tahu dia akan menjadi presiden yang baik dan dia akan membantu kami yang paling tidak beruntung. Ini akan berubah menjadi lebih baik,” kata Forero.

Beberapa orang menari di jalan dekat tempat pemungutan suara terbesar di Bogota, meskipun hujan terus turun.

Pilpres kali ini adalah pencalonan presiden ketiga dari Petro.

Kemenangan Petro kali ini membuat Kolombia masuk dalam daftar negara-negara Amerika Latin yang telah memilih kaum progresif dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Pengadilan Kolombia Hukum Presiden karena Gagal Lindungi Taman Nasional

Petro pernah mengatakan bahwa dia disiksa oleh militer ketika dia ditahan karena keterlibatannya dengan M-19.

Potensi kemenangannya membuat pejabat tinggi angkatan bersenjata Kolombia bersiap untuk perubahan.

Calon wakil presiden Petro, Francia Marquez, akan menjadi wakil presiden wanita Afro-Kolombia pertama di negara itu.

Marquez merupakan mantan pembantu rumah tangga.

Baca juga: Kolombia Izinkan Pasien Bunuh Diri Dibantu Tenaga Medis

Salah satu warga, Pedro Vargas (48), mengaku memilih Petro karena dia diminta oleh putrinya yang berusia 15 tahun.

“Saya harap pria ini memenuhi harapan putri saya, dia sangat percaya pada janjinya,” tambah Vargas, yang mengatakan bahwa sebelumnya dia tidak pernah memilih.

Petro juga telah berjanji untuk sepenuhnya menerapkan kesepakatan damai 2016 dengan pemberontak FARC dan mencari pembicaraan dengan gerilyawan ELN yang masih aktif.

Baca juga: Kartel Narkoba Tutup Puluhan Kota di Kolombia, Protes Pemimpinnya Diekstradisi ke AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com