Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-142 Serangan Rusia ke Ukraina, Kota Vinnytsia Porak-poranda, Rusia Dikecam dalam Pertemuan Menteri Keuangan G20 di Bali

Kompas.com - 16/07/2022, 06:20 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-142 pada Jumat (15/7/2022).

Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.

Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, beberapa hal baru masih terjadi "mewarnai" perseteruan kedua negara.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-141 Serangan Rusia ke Ukraina, Rusia Terobos Batas Kota Siversk, Korut Akui Negara Separatis Pro-Rusia

Di medan perang, Kota Vinnytsia, Ukraina dilaporkan porak-poranda setelah digempur rudal Rusia. Insiden ini pun menyebabkan banyak kematian.

Sementara di luar pertempuran, invasi Rusia kembali dikecam dalam pertemuan G20 di Bali. Kali ini kecaman datang dalam pertemuan G20 untuk para menteri keuangan anggota kelompok 20 tersebut.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-142 yang kiranya penting disimak:

Rusia arahkan rudal ke Kota Vinnytsia

Rudal Rusia membuat Kota Binnytsia di Ukraina tengah tampak porak-poranda.

Dikutip dari AFP, pada Jumat, petugas penyelamat masih menggali puing-puing reruntuhan bangun, sehari setelah rudal Rusia menghancurkan Kota Vinnytsia dan menewaskan sedikitnya 23 orang.

Rusia mengeklaim serangan tersebut dengan menargetkan pertemuan pejabat militer Ukraina dan pemasok senjata asing.

"Tidak ada negara lain di dunia yang menimbulkan ancaman teroris seperti Rusia," ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi penembakan rudal di Kota Vinnytsia.

Dia pun memperingatkan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat di kota tersebut.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-140 Serangan Rusia ke Ukraina, Putri Putin Dilibatkan Tangani Sanksi, Kemajuan Perundingan Gandum

Warga Inggris dilaporkan tewas dalam tahanan

Paul Urey, seorang pria Inggris yang ditangkap oleh pasukan pro-Rusia di Ukraina, meninggal dalam tahanan pada 10 Juli, kata separatis yang didukung Moskwa, dengan mengatakan dia meninggal karena diabetes.

Organisasi non-pemerintah menggambarkan Urey sebagai seorang kemanusiaan yang bekerja sebagai sukarelawan bantuan di Ukraina, sementara para separatis mengatakan dia adalah seorang tentara "profesional" yang berjuang untuk Ukraina.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan Rusia memikul "tanggung jawab penuh" atas kematian yang dilaporkan.

Rusia kembali dikecam dalam pertemuan G20 di Bali

Menteri keuangan Barat di pulau Bali untuk dua hari pembicaraan G20 mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, menuduh pejabat negara tersebut terlibat dalam kekejaman yang dilakukan selama perang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com