Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Delegasi AS, Presiden Palestina Ulangi Permintaan Cabut PLO dari Daftar Teroris

Kompas.com - 12/06/2022, 07:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

RAMALLAN, KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Sabtu (11/6/2022) menjamu kedatangan delegasi AS yang dipimpin oleh Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat Barbara Leaf di Kota Ramallan, menjelang kunjungan Presiden Joe Biden.

Menurut Kantor Kepresidenan Pelestina dalam sebuah pernyataan, selama pertemuan itu, Abbas mengulangi permintaannya untuk menghapus Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dari daftar entitas teroris AS.

Presiden Palestina juga meminta agar kantor PLO di Washington dan konsulat Amerika untuk Yerusalem timur dibuka kembali, setelah keduanya ditutup di bawah pemerintahan Trump.

Baca juga: Menteri Pertahanan Israel Ucapkan Selamat Ramadhan ke Presiden Palestina

Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri AS, Leaf, yang memulai perjalanan tiga hari ke wilayah Palestina dan Israel pada Sabtu, diagendakan bertemu dengan Abbas untuk membahas beberapa hal.

Ini termasuk hubungan AS-Palestina, bantuan AS untuk Palestina, memperdalam hubungan dan bagaimana orang Palestina dan Israel sama-sama berhak mendapatkan ukuran kebebasan, keamanan, serta kemakmuran.

Dilansir dari AFP, Biden telah berjanji untuk membuka kembali konsulat, yang ditutup di bawah Donald Trump, yang pemerintahannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, membuat marah orang-orang Palestina yang melihat sektor timurnya sebagai ibu kota masa depan mereka.

Israel menentang konsulat Palestina di Yerusalem, dengan mengatakan AS harus membuka misi diplomatik ini di Ramallah, pusat Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Menlu AS Telepon Presiden Palestina, Bahas Perlunya Reformasi di Otoritas Palestina

Sementara itu, AS dalam beberapa hari terakhir mengubah judul Unit Urusan Palestina menjadi Kantor Urusan Palestina (OPA), tanpa mendefinisikannya sebagai konsulat.

Unit tersebut beroperasi di bawah naungan Kedutaan Besar AS di Yerusalem, dan melaporkan hal-hal substantif langsung ke Kementerian Luar Negeri AS, kata seorang juru bicara OPA.

Juru bicara OPA mencatat bahwa penataan baru itu untuk memperkuat pelaporan diplomatik dan keterlibatan diplomasi publik kedua negara.

Langkah ini dilakukan menjelang kemungkinan kunjungan Biden ke wilayah tersebut.

Presiden AS mengatakan dia sedang mempertimbangkan perjalanan ke Arab Saudi, Israel, dan wilayah Palestina pada bulan Juli.

Baca juga: Kunjungan Langka, Presiden Palestina Bertemu Menhan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com