KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-108 pada Sabtu (11/6/2022).
Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.
Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, masih ada beberapa hal baru yang “mewarnai” pertikaian kedua negara.
Salah satunya, presiden Komisi Eropa mendadak mengunjungi Kyiv dan berbicara salah satunya tentang keanggotaan Uni Eropa (UE) dengan Presiden Ukraina.
Ada juga laporan mengenai Volodymyr Zelensky yang mendesak dukungan internasional di Ukraina untuk mencegah krisis pangan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina pada hari ke-108 yang kiranya penting disimak:
Tawaran Ukraina untuk menjadi kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa akan mendapatkan sinyal yang jelas pada minggu depan.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan hal ini dalam kunjungan mendadak ke Kyiv.
Dilansir dari AFP, Von der Leyen mengatakan pembicaraan yang dia lakukan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan memungkinkan UE untuk menyelesaikan penilaian pada akhir minggu depan.
Ini adalah pertama kalinya UE secara terbuka memberikan waktu kapan komisi akan menyampaikan pendapatnya.
Sebanyak 27 negara anggota blok itu perlu memutuskan apakah akan mengizinkan Ukraina untuk memulai negosiasi aksesi.
Zelensky telah mendesak tekanan internasional untuk mengakhiri blokade angkatan laut Rusia di pelabuhan Laut Hitam yang telah menghambat ekspor biji-bijian negaranya, mengancam krisis pangan global.
"Dunia akan menghadapi krisis pangan dan kelaparan yang akut dan parah, di banyak negara di Asia dan Afrika," kata Zelensky dalam sebuah video yang ditujukan pada KTT keamanan Dialog Shangri-La di Singapura.
Pihak berwenang di Kota Kherson yang diduduki Moskow di Ukraina selatan telah membagikan paspor Rusia kepada penduduk setempat untuk pertama kalinya, lapor kantor berita Rusia, TASS.
TASS mengungkap 23 warga Kherson menerima paspor Rusia pada sebuah upacara melalui "prosedur yang disederhanakan" yang difasilitasi oleh sebuah dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Mei.