Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Atlet Bulu Tangkis dari Indonesia Alih Profesi Jadi Pebisnis Kue di Jerman

Kompas.com - 19/05/2022, 21:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

FRANKFURT, KOMPAS.com - Thera Deters dulunya adalah atlet bulu tangkis dari Jawa Barat, Indonesia. Namun kini, dia menjadi pengusaha kue di Jerman.

Ia mengambil langkah ganti profesi karena khawatir akan masa depannya jika hanya "bergantung pada raket". Ia merasa perlu bekal untuk di hari tua. Oleh sebab itu ia memilih menekuni teknik pembuatan kue.

Baca juga: Jerman Temukan Ratusan Staf Keamanan Melenceng, Ikut Gerakan Nazi

"Pastri buat saya suatu hal yang bisa menyenangkan hati orang, apalagi kalau enak, bisa buat orang gembira. Kalau di bidang olahraga ada batas waktu, misalnya kalau sekarang umur 35 atau 30 tahun saja sudah tidak bisa lari ke kanan-kiri, susah larinya," demikian alasan Thera.

Ia kemudian mulai sekolah pembuatan kue ketika memasuki umur 26 tahun. "Saya yang paling tua. Teman-teman umurnya 16-18 tahun. Tapi saya yakin, tidak ada kata terlambat untuk belajar," ungkap Thera yang sambil sekolah lagi, masih melatih bulu tangkis di Jerman.

"Prosesnya juga panjang, harus tiga tahun sekolah, harus mulai semuanya dari nol. Pelajari tentang kalori, apa saja yang di dalam kue. Yang kedua tentang bagaimana tentang komposisi yang benar, tapi hasilnya juga benar. Jadi kalau kuenya kenapa, kuenya lembap, waktu dibikin tiba-tiba di oven sudah mengembang, tiba-tiba kempes lagi. Jadi kita belajar analisa takaran bahan kue," kata Thera.

Baca juga: Indonesia dan Jerman Saling Mendekat Jelang KTT G7?

Butuh waktu panjang untuk sukses

Usai sekolah ia mencari pengalaman dengan bekerja membuat kue. Lalu Thera juga setelah mengambil pendidikan lanjutan, program master tahun 2012. "Kira-kira satu tahun, saya ambil master satu tahun waktu itu. Setelah ambil master, saya kerja lagi dulu, untuk mengumpulkan modal, tidak langsung buka. Karena bikin toko kue modalnya besar," tambah Thera.

Jalan panjang ia lalui hingga akhirnya bisa membuat toko kue sendiri. Selama tujuh tahun lamanya ia mengumpulkan modal. "Tahun 2008 saya sudah berencana, ini saya mau buka sendiri, saya setiap hari menulis ide apa yang saya punya. Misalnya saya kalau lagi jalan-jalan ada ide, saya lihat ke toko, kafe, saya tulis, saya simpan di buku," ujar Thera.

"Nah, selama tujuh tahun, terus misalnya uang saya sisihkan untuk beli perabotan, cetakan kue. Tahun 2008 saya sudah menyimpannya di gudang. Karena saya tahu, kalau saya buka modalnya besar sekali buat saya. Saya tidak punya sponsor, jadi lumayan," sambung Thera mengisahkan perjalanan panjangnya menjadi pebisnis kue.

"Waktu itu saya juga masih melatih bulu tangkis, jadi pemain juga, dari hasil itu saya kumpulkan sedikit-sedikit. Saya selama itu bekerja di hotel, restoran, toko kue, dan di rumah sakit. Ini jadi pengalaman saya akan apa yang saya butuhkan nantinya,” tutur pria yang bermukim di Frankfurt, Jerman, ini.

Anna Pikser, warga Jerman yang bermukim di kota yang sama sangat menyukai kue buatan Thera. "Saya pesan untuk acara ulang tahun. Bentuknya unik dan rasanya sangat enak,” ucapnya.

Baca juga: Jerman Akhirnya Kirim Senjata Berat ke Ukraina Setelah Dibanjiri Kritik

Berbagi dengan sesama

Meskipun sibuk berbisnis patiseri, Thera selalu menyempatkan diri berbagi rezeki dengan tunawisma. "Kita kan sebagai manusia, kadang-kadang tidak bersyukur begitu, kadang-kadang suka mengeluh. Cuma kalau saya lari ke orang yang tunawisma, saya lihat mereka kadang-kadang makan juga kurang, tidak ada tempat tinggal, sekarang apalagi musim dingin, selimut juga tidak ada. Terus saya lari ke mereka memotivasi hidup saya." kata Thera.

Thera membuatkan mereka kue dan membaginya langsung."Saya panggangkan kue, saya potong-potongkan, saya antar dan bagikan ke mereka. Motivasi buat saya pribadi, ada satu orang yang sempat peluk saya menangis, mereka bilang selama hidup mereka tidak pernah makan kueyang istimewa," ujar Thera. 

"Kalau kue saya maaf kata, harganya juga beda, karena kita buat sendiri, buatan tangan. Mereka kadang-kadang mau beli juga takut, makanya kalau saya bagikan, mereka bersyukur sekali," pungkasnya.

Baca juga: Pasukan AS Umumkan Latih Tentara Ukraina di Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com