Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Akhirnya Kirim Senjata Berat ke Ukraina Setelah Dibanjiri Kritik

Kompas.com - 06/05/2022, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – Jerman akan mengirimkan senjata berat berupa tujuh unit self-propelled howitzer, Panzerhaubitze 2000, ke Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht pada Jumat (6/5/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Keputusan tersebut merupakan kebalikan dengan kebijakan sebelumnya di mana Jerman enggan mengirim senjata berat ke zona perang pekan lalu.

Baca juga: AS Beri Informasi Intelijen yang Bantu Ukraina Tenggelamkan Kapal Moskva Rusia

Senjata-senjata berat itu akan keluar dari gudang angkatan bersenjata Jerman atau Bundeswehr dan langsung dikirim setelah dilakukan pemeliharaan.

Inspektur Jenderal Bundeswehr Eberhard Zorn mengatakan, pelatihan kelompok pertama yang terdiri dari sekitar 20 tentara Ukraina diperkirakan akan dimulai pekan depan di Kota Idar-Oberstein, Jerman.

Dia menambahkan bahwa pasukan Ukraina yang akan dilatih memiliki pengalaman dalam mengoperasikan meriam howitzer buatan Uni Soviet.

Permintaan Ukraina untuk senjata berat telah meningkat sejak Moskwa telah mengalihkan senjata terberatnya ke timur dan selatan negara itu, setelah gagal menduduki Kyiv.

Baca juga: Presiden Belarus Bela Invasi Rusia: Ukraina Memprovokasi Moskwa

Berlin juga akan memasok paket amunisi pertama untuk Panzerhaubitze 2000 yang dibuat oleh perusahaan pertahanan Jerman, KMW.

Zorn menuturkan, pembelian amunisi selanjutnya akan ditangani langsung antara Kyiv dan perusahaan tersebut.

Panzerhaubitze 2000 adalah salah satu senjata artileri paling kuat dalam inventaris Bundeswehr dan dapat mencapai target pada jarak 40 kilometer.

Baca juga: AS Bantah Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia

Pekan lalu, Berlin setuju untuk memasok Kyiv dengan senjata berat setelah para kritikus mengkritik Jerman.

Sebagian besar senjata berat yang telah dikirim negara-negara NATO ke Ukraina sejauh ini adalah senjata buatan Uni Soviet yang dimiliki negara-negara anggota NATO Eropa timur.

Tetapi Amerika Serikat (AS) dan beberapa sekutu lainnya telah mulai memasok Kyiv dengan howitzer buatan Barat.

Baca juga: Evakuasi Warga Ukraina, PBB: Mereka Harus Keluar dari Neraka Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com