Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Temukan Ratusan Staf Keamanan Melenceng, Ikut Gerakan "Nazi"

Kompas.com - 14/05/2022, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

BERLIN, KOMPAS.com - Selama periode tiga tahun, 327 karyawan otoritas keamanan federal dan negara bagian Jerman ditemukan memiliki hubungan dengan ekstremisme sayap kanan.

Dilansir Al Jazeera, angka-angka tersebut berasal dari laporan situasi kedua Kementerian Federal Dalam Negeri tentang ekstremisme sayap kanan di badan-badan keamanan.

Laporan diterbitkan pada Jumat (13/5/2022) dan dilihat kantor berita DPA.

Baca juga: Indonesia dan Jerman Saling Mendekat Jelang KTT G7?

Laporan tersebut melihat pada 1 Juli 2018 hingga 30 Juni 2021 dan mengamati, misalnya, partisipasi dalam peristiwa ekstremis atau nyanyian "Heil Hitler" Nazi.

Informasi tersebut dikumpulkan oleh Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi, badan intelijen domestik Jerman.

Kantor tersebut mengatakan ada banyak hubungan antara karyawan yang diklasifikasikan sebagai "ekstremis sayap kanan" dengan "aktor dan partai ekstremis".

Ada pula hubungan dengan organisasi seni bela diri dan hooligan yang diklasifikasikan sebagai "subkultur ekstremis sayap kanan".

Baca juga: Jerman Akhirnya Kirim Senjata Berat ke Ukraina Setelah Dibanjiri Kritik

Sebanyak 860 staf diperiksa selama periode survei.

Prasyarat untuk pemrosesan intelijen lebih lanjut terpenuhi pada 38 persen dari kasus tersebut.

Karyawan yang diidentifikasi sebagai "ekstremis sayap kanan" termasuk 83 orang di kontra intelijen militer, layanan dengan sekitar 242.000 tentara dan pegawai sipil dan 18 di polisi federal, yang mempekerjakan lebih dari 54.000 orang.

Empat ditemukan di bea cukai, dua di Kantor Polisi Kriminal Federal, dan masing-masing satu di dinas intelijen domestik Jerman, dinas intelijen luar negeri Bundesnachrichtendienst, dan polisi parlemen Jerman.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-67 Serangan Rusia ke Ukraina, Evakuasi Warga Sipil di Mariupol, Jerman Pastikan Terus Kirim Senjata

30 orang juga dicurigai atau terbukti terkait dengan gerakan "Reichsbürger".

Pengikut gerakan ini menolak otoritas negara dan seringkali menolak membayar pajak.

Otoritas keamanan Jerman baru-baru ini juga menghitung sekitar 19.000 orang terlibat dalam gerakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com