Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Kirim 500 Tentara AS untuk Bantu Amankan Somalia

Kompas.com - 17/05/2022, 08:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mengizinkan pengerahan kembali sekitar 500 tentara Amerika ke Somalia, kata para pejabat AS pada Senin (16/5/2022).

Sebelumnya, eks presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan penarikan mereka selama masa kepresidenannya.

Sebelum penarikan Trump, Amerika Serikat memiliki sekitar 700 tentara di Somalia yang fokus membantu pasukan lokal mengalahkan pemberontakan Al Shabaab yang terkait dengan Al Qaeda.

Baca juga: Mengukur Kekuatan Al-Qaeda, Satu Dekade Setelah Tewasnya Osama bin Laden

"Ini adalah reposisi pasukan yang sudah ada di medan perang yang telah melakukan perjalanan masuk dan keluar Somalia secara episodik," kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan. Jumlah pasti pasukan tidak disebutkan pada briefing.

Seorang pejabat senior pemerintah yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, Biden menyetujui permintaan dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk memungkinkan pertarungan yang lebih efektif melawan Al Shabaab.

Pentagon mengatakan, pasukan AS tidak akan secara langsung terjun dalam operasi tempur, melainkan untuk melatih, memberi nasihat, dan memperlengkapi pasukan Somalia.

"Pandangan Menteri (Austin) adalah model keterlibatan episodik tidak efisien dan semakin tidak berkelanjutan," kata juru bicara Pentagon John Kirby dikutip dari Reuters.

Al Shabaab sedang berusaha menggulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahannya sendiri di Somalia berdasarkan interpretasi yang ketat dari hukum agama mereka.

Kelompok pemberontak itu sering melakukan pemboman di Mogadishu dan di tempat-tempat lain sebagai bagian dari perang melawan pemerintah pusat.

Baca juga:

"Kabar baik untuk menempatkan pasukan AS di lapangan dan upaya kontraterorisme dapat dimulai kembali," kata Kolonel Ahmed Sheikh mantan komandan unit elite Danab Pasukan Khusus Somalia yang dilatih oleh pasukan AS.

"Ini akan menjadi dorongan besar bagi presiden baru--dia memiliki tugas besar di depan," tambahnya.

Mantan pemimpin Somalia Hassan Sheikh Mohamud memenangi kursi kepresidenan lagi dalam pemungutan suara oleh anggota parlemen pada Minggu (15/5/2022).

Somalia mengalami konflik dan pertempuran klan tanpa pemerintah pusat yang kuat sejak jatuhnya diktator Mohamed Siad Barre pada 1991.

Pemerintah hanya memiliki sedikit kendali di luar ibu kota dan kontingen Uni Afrika menjaga "Zona Hijau" seperti di Irak.

Walau Amerika Serikat tidak memiliki pasukan di Somalia sejak Trump memerintahkan penarikan pada Desember 2020, militer AS kadang-kadang melakukan serangan di negara itu dan menempatkan pasukannya di negara-negara terdekat.

Baca juga: AS Lancarkan Serangan Udara Pertama di Somalia di Bawah Pemerintahan Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com