Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beijing Kembali Buka Pusat Karantina Massal Setelah Covid-19 China Capai Lebih dari 5.000 Kasus

Kompas.com - 05/05/2022, 12:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - Beijing membuka kembali pusat karantina massal ketika pihak berwenang berusaha menahan wabah Covid-19 di kota itu.

Rumah sakit Xiaotangshan Fangcai, yang menampung setidaknya 1.200 tempat tidur dan fasilitas pengujian, pertama kali dibuka selama epidemi Sars 2003, dan digunakan lagi pada awal 2020 untuk merawat pasien Covid.

Pembukaan fasilitas karantina itu kembali menandakan peningkatan upaya otoritas setempat untuk mengelola peningkatan jumlah kasus, tanpa melakukan penguncian di seluruh ibu kota China.

Baca juga: Terancam Jadi Episentrum Baru Covid-19, Beijing Tutup 40 Stasiun Kereta dan 158 Rute Bus

Dilansir dari Guardian pada Rabu (4/5/2022), China melaporkan 5.489 kasus, termasuk 353 yang bergejala.

Sebagian besar kasus Covid-19 Chian (4.982) berada di Shanghai. Kota keuangan itu telah dikunci selama berminggu-minggu, yang memicu keluhan dan protes luas atas kekurangan makanan dan pembatasan yang terlalu ketat.

Beijing melaporkan 46 kasus bergejala dan lima tanpa gejala pada Rabu (4/5/2022), menjadikan total kasus Covid-19 kota itu sejak awal wabah varian Omicron menjadi sekitar 400.

Ketika jumlah kasus Shanghai melonjak menjadi ribuan, pihak berwenang berlomba untuk mengidentifikasi dan mengisolasi setiap kasus, terlepas dari tingkat keparahannya.

Ratusan ribu orang dipindahkan ke rumah sakit sementara, ke gedung perkantoran dan blok perumahan khusus, dan pusat konvensi yang diubah fungsinya.

Kondisi di beberapa fasilitas juga mendapat keluhan, dengan lampu selalu terang benderang 24/7, tapi air terbatas dan kondisi tidak bersih.

Baca juga: Bill Gates Peringatkan Kemungkinan Adanya Pandemi Lain, Lebih Buruk dari Covid-19

Dalam sebuah pernyataan, Komisi Kesehatan Kota Beijing mengatakan telah membuka kembali rumah sakit Xiaotangshan sebagai tindakan pencegahan.

Dikatakan satu unit isolasi sudah beroperasi, dengan 40 tenaga medis merawat 12 orang dengan kasus tanpa gejala atau ringan.

Menjelang liburan Hari Buruh lima hari, pihak berwenang pekan lalu memberlakukan beberapa penguncian khusus komunitas, dan pembatasan pergerakan. 

Tempat hiburan dan tempat-tempat umum ditutup, termasuk Universal Beijing Resort. Restoran juga dilarang menawarkan layanan makan di tempat.

Pada Rabu (4/5/2022), otoritas Beijing mulai mengumumkan penutupan puluhan stasiun kereta bawah tanah dan lebih dari 150 rute bus mulai tengah malam.

Sebanyak 12 dari 16 distrik Beijing juga telah melakukan putaran kedua dari total tiga tahap minggu ini, meski tiga putara uji massal Covid-19 telah dilakukan minggu lalu.

Baca juga: Pembatasan Covid-19 Beijing Diperketat Lagi, Warga Tak Bebas Bepergian meski Libur Panjang

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com