Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Starbucks Tegaskan Tak Akan Beri Tunjangan Pekerja yang Ikut Serikat

Kompas.com - 04/05/2022, 16:50 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

KOMPAS.com - CEO interim Starbucks Howard Schultz mengumumkan adanya kenaikan gaji dan tunjangan baru untuk karyawan.

Tetapi serikat pekerja toko akan dikecualikan dari sejumlah perubahan tersebut.

“Perubahan gaji dan tunjangan baru akan berlaku untuk gerai di mana Starbucks memiliki hak untuk melakukan perubahan ini secara sepihak,” kata perusahaan itu, dilansir The Hill.

Baca juga: Lupa Taruh Krim Keju, Pegawai Starbucks Miami Ditodong Senjata

Hak itu tidak berlaku di “toko di mana ada serikat pekerja atau pengorganisasian serikat pekerja.”

"Perusahaan mengatakan akan menginvestasikan hampir 1 miliar dollar AS tahun fiskal ini pada inisiatif seperti peningkatan gaji, pelatihan dan kolaborasi modern dan inovasi toko," kata pengumuman hari Selasa (3/5/2022).

Tetapi untuk lokasi yang memiliki serikat pekerja atau sedang dalam proses penyatuan, Starbucks mengatakan akan tetap memberikan kenaikan upah seperti yang diumumkan sebelumnya pada bulan Oktober.

Pada saat itu, perusahaan telah mengatakan akan menaikkan tarif per jam menjadi rata-rata hampir 17 dollar AS/jam, dengan kisaran baru 15-23 dollar AS untuk barista pada musim panas 2022.

Baca juga: Presiden China Surati Mantan Bos Starbucks, Apa Isinya?

Manfaat lain seperti pelatihan yang diperluas, peningkatan cuti sakit, dan pemberian tip kartu kredit juga tidak akan berlaku untuk lokasi serikat pekerja, lapor NPR.

Schultz menjelaskan bahwa perusahaan tidak memiliki kebebasan yang sama untuk melakukan perbaikan di lokasi yang memiliki serikat pekerja atau di mana pengorganisasian serikat sedang berlangsung.

Dalam sebuah tweet, Starbucks Workers United mengatakan bahwa mereka telah mengajukan tuntutan terhadap ancaman Howard Schultz bahwa toko serikat pekerja tidak akan menerima manfaat ini.

Baca juga: Kisah Isak Munda: Buruh Jadi Mapan Setelah Terpaksa Ganti Profesi Saat Pandemi

"Itu bukan cara kerja undang-undang perburuhan dan Starbucks pun mengetahuinya," klaim tweet itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com