Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Buruh Tewas akibat Banjir di Pabrik, Bos Perusahaan Ini Dipenjara

Kompas.com - 10/12/2021, 20:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TANGIERS, KOMPAS.com - Adil El Balili, pemilik perusahaan tekstil di Maroko, dipenjara 18 bulan karena 29 buruh tewas tenggelam akibat banjir di pabrik pada Februari 2021.

Para pekerja tersebut, yang kebanyakan perempuan, terjebak saat hujan lebat mengakibatkan banjir di pabrik bawah tanah kota Tangiers.

Maroko adalah negara tempat banyak orang mencari nafkah dari pekerjaan informal di tempat kerja yang tidak aman.

Baca juga: Calon Pengantin Tembus Banjir Naik Panci Masak Raksasa ke Lokasi Pernikahan

Para kerabat korban kemudian menyatakan ketidakpuasa atas hukuman 18 bulan penjara itu.

"Keluarga para korban tidak puas dengan vonis ini. Mereka bersikeras bahwa otoritas lokal yang memberi wewenang pabrik yang bertanggung jawab," kata Zineb Issayeh, anggota kelompok pendukung keluarga, dikutip dari AFP.

Mereka berencana untuk mengajukan banding, lanjutnya.

Adil El Balili dijatuhi hukuman 18 bulan penjara dan denda 107 dollar AS (Rp 1,53 juta) atas pembunuhan tidak disengaja setelah persidangan selama berbulan-bulan, kata pengacara penggugat Abdelmounaim Rifai kepada AFP.

Perusahaan air dan listrik kota, Amendis, anak perusahaan dari raksasa Perancis Veolia, diperintahkan untuk membayar ganti rugi 21.000 dollar AS (Rp 301,8 juta).

Pihak berwenang pada awalnya mengatakan pabrik Tangiers itu ilegal, tetapi kemudian mengakui bahwa pabrik tersebut memiliki izin.

Banyak laporan resmi beredar yang mengkritik sektor informal.

Lebih dari setengah produksi tekstil dan kulit Maroko berasal dari operasi yang tidak memiliki aturan, menurut asosiasi pengusaha negara itu, seraya mengatakan banyak yang tidak memenuhi standar keselamatan.

Ribuan keluarga di kota Tangier di Afrika Utara bergantung pada pabrik-pabrik yang merupakan pemasok label internasional besar.

Baca juga: Manajer Pabrik Diamuk dan Dibakar Massa Buruh di Pakistan, Dituduh Menistakan Agama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com