Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Terjunkan Lebih Banyak Pasukan di Medan Perang

Kompas.com - 20/04/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Gulf Today

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mengerahkan kekuatan militernya ke kota-kota besar dan kecil di Ukraina dan mengerahkan lebih banyak pasukan ke medan perang.

Dilansir Gulf Today, Rabu (20/4/2022), Rusia berusaha untuk membelah dalam pertempuran yang berpotensi untuk menguasai jantung industri tambang batu bara dan pabrik di timur Ukraina.

Pertempuran pada Selasa (19/4/2022) berlangsung di sepanjang front berbentuk bumerang yang panjangnya ratusan mil di tempat yang dikenal sebagai Donbass.

Baca juga: Menkeu AS Salahkan Invasi Rusia di Ukraina Sebabkan Kerawanan Pangan Global

Jika berhasil, itu akan memberi Presiden Rusia Vladimir Putin kemenangan setelah gagal menaklukkan Kyiv.

Sementara itu, Rusia memberikan ultimatum baru kepada para pejuang Ukraina yang masih bertahan di Mariupol untuk menyerah pada Rabu.

Ribuan tentara Rusia yang didukung oleh artileri dan serangan roket maju dalam apa yang oleh pejabat Ukraina disebut Pertempuran Donbass.

Di Mariupol, pasukan Ukraina mengatakan bahwa militer Rusia menjatuhkan bom berat untuk meratakan apa yang tersisa dari pabrik baja yang luas dan menghantam sebuah rumah sakit.

Baca juga: Jutawan Ukraina Minta Rumah Barunya Dibom Usai Sadar Militer Rusia Memakainya sebagai Pangkalan

Kharkiv dan Kramatorsk juga berada di bawah serangan mematikan. Rusia juga mengatakan telah menyerang daerah sekitar Zaporizhzhia dan Dnipro di barat Donbass dengan rudal.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov mengatakan, pasukannya membombardir banyak lokasi militer Ukraina, termasuk konsentrasi pasukan dan depot penyimpanan hulu ledak rudal.

Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Invasi Rusia yang telah berlangsung selama hampir delapan pekan telah gagal untuk merebut salah satu kota terbesar di Ukraina, memaksa Moskwa untuk kembali fokus di dalam dan sekitar wilayah separatis di Donbass.

Baca juga: IMF: Ekonomi Rusia Tak Akan Pulih dalam Waktu Dekat, Bisa Hancur jika Sanksi Diperluas

Kedua belah pihak menggambarkan serangan terbaru yang dimulai pada Senin (18/4/2022) tersebut sebagai fase baru perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuturkan, militer Rusia mengerahkan segala yang dimilikinya ke dalam pertempuran.

Sebagian besar pasukan siap tempur Rusia sekarang terkonsentrasi di Ukraina dan tepat di seberang perbatasan di Rusia.

“Mereka telah mendorong hampir semua orang dan segala sesuatu yang mampu melawan Ukraina,” kata Zelensky dalam pidatonya.

Baca juga: Barat Bersiap WO Terkoordinasi untuk Rusia dalam Pertemuan G20 di Washington

Zelensky menambahkan, meski Rusia mengeklaim bahwa pihaknya hanya menyerang situs militer, Moskwa terus menargetkan daerah pemukiman dan membunuh warga sipil.

“Tentara Rusia dalam perang ini menulis dirinya ke dalam sejarah dunia selamanya sebagai tentara paling biadab dan tidak manusiawi di dunia,” ujar Zelensky.

Beberapa pekan lalu, setelah upaya Rusia yang gagal merebut Kyiv, Kremlin menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah merebut Donbass, tempat separatis yang didukung Moskwa memerangi pasukan Ukraina selama delapan tahun.

Kemenangan Rusia di Donbass akan membuat Ukraina kehilangan aset industri yang terkonsentrasi di sana, termasuk tambang, pabrik logam, dan pabrik alat berat.

Baca juga: Taipan Rusia Kecam Pembantaian di Ukraina: 90 Persen Orang Rusia Menentang Invasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com