Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taipan Rusia Kecam Pembantaian di Ukraina: 90 Persen Orang Rusia Menentang Invasi

Kompas.com - 20/04/2022, 09:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Taipan Rusia Oleg Tinkov mengecam "pembantaian" Moskwa di Ukraina dan mendesak barat untuk membantu mengakhiri "perang gila ini".

Tinkov mengemukakan beberapa kritik terkuat oleh seorang Rusia terkemuka atas aksi militer Kremlin, dengan mengklaim secara online bahwa 90 persen orang Rusia “menentang perang ini” dan menyebut pasukan Rusia sebagai “tentara payah”.

Baca juga: Rusia Justru Salahkah Barat atas Operasi Militer di Ukraina

Oleg Tinkov adalah salah satu pengusaha paling terkenal di Rusia dan mendirikan Tinkoff Bank pada 2006. Dia telah berbasis di luar Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

“Bangun dengan mabuk, para jenderal menyadari bahwa mereka memiliki pasukan yang buruk,” tulis Tinkov (54 tahun), di Instagram.

“Bagaimana tentara akan menjadi baik, jika segala sesuatu di negara itu kotor dan terperosok dalam nepotisme, penjilat, dan perbudakan?”

Pengusaha, yang telah menjadi sasaran sanksi barat itu juga menambahkan: “Saya tidak melihat satu pun penerima manfaat dari perang gila ini! Orang-orang dan tentara yang tidak bersalah sedang sekarat.”

“Untuk ‘kolektif Barat’, tolong beri Putin jalan keluar yang jelas untuk menyelamatkan wajahnya dan menghentikan pembantaian ini. Harap lebih rasional dan humanis,” tambah Tinkov beralih ke bahasa Inggris.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Oleg Tinkov (@olegtinkov)

Baca juga: Protes Kehadiran Rusia, Delegasikan G20 Akan Ramai-ramai Walk Out dari Pertemuan

Pria yang baru mengundurkan diri sebagai ketua Tinkoff Bank pada 2020 itu mengunggah pernyataannya pada hari ke-55 serangan Rusia ke Ukraina, dengan pasukan Moskwa melancarkan serangan besar baru di wilayah Donbas timur.

“90 persen orang Rusia menentang perang ini!” kata Tinkov.

“Tentu saja ada orang bodoh yang menggambar Z, tetapi 10 persen dari negara mana pun adalah orang bodoh,” katanya, mengacu pada apa yang telah menjadi simbol dukungan Rusia untuk perang.

Dia menambahkan bahwa pejabat Kremlin "terkejut" bahwa mereka dan anak-anak mereka tidak lagi dapat menghabiskan liburan musim panas mereka di Mediterania.

"Para pengusaha mencoba menyelamatkan apa yang tersisa dari properti mereka."

Baca juga: Rangkuman Hari ke-55 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Pastikan Hadiri Agenda G20, 1.260 Target Diserang dalam Semalam

Pihak berwenang Moskwa telah berusaha mencekik perbedaan pendapat atas invasi Rusia ke Ukraina. Salah satunya dengan menjatuhkan hukuman penjara hingga 15 tahun, atas apa yang disebut Kremlin sebagai “berita palsu” tentang tentara.

Tinkoff Bank mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan mengomentari "pendapat pribadi" Tinkov. Dia juga disebut tidak lagi mengambil keputusan mengenai operasi di seluruh perusahaan di bawah merek Tinkoff.

"Dia bukan karyawan Tinkoff," menurut pernyataan bank online terbesar Rusia itu sebagaimana dilansir Guardian pada Rabu (20/4/2022).

Presiden Rusia Vladimir Putin, mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari. Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari 12 juta orang mengungsi dalam krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak perang dunia kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com