Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Serukan Gencatan Senjata 4 Hari di Ukraina, Hormati Pekan Suci Ortodoks

Kompas.com - 20/04/2022, 07:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (19/4/2022), mengecam serangan baru Rusia di Ukraina timur dan menyerukan gencatan senjata empat hari untuk menandai Pekan Suci Ortodoks.

Rusia diketahui telah meluncurkan lusinan serangan udara di Ukraina timur, saat fase baru konflik dibuka dengan pertempuran yang berkecamuk di wilayah Donbass.

"Alih-alih merayakan kehidupan baru, Paskah ini bertepatan dengan serangan Rusia di Ukraina timur," kata Guterres kepada wartawan.

Baca juga: Apa Agama Mayoritas di Rusia?

"Konsentrasi kekuatan dan daya tembak yang intens membuat pertempuran ini tak terhindarkan lebih keras, berdarah, dan merusak," tambah dia, dilansir dari AFP.

Dia menyerukan "jeda kemanusiaan" di Ukraina dari Kamis Putih hingga Minggu Paskah pada 24 April.

"Paskah adalah musim pembaruan, kebangkitan, dan harapan. Tapi tahun ini, Pekan Suci dirayakan di bawah awan perang. Ratusan ribu nyawa bergantung pada keseimbangan," kata Sekjen PBB itu.

Angkatan bersenjata Ukraina mengonfirmasi pertempuran telah meningkat di seluruh timur, setelah Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah memulai serangan yang diantisipasi secara luas di Donbass, jantung industri Ukraina.

Operasi militer Rusia memfokuskan kembali pada Donbass, yang sebagian dikuasai oleh separatis pro-Moskwa sejak 2014, setelah upayanya untuk merebut ibu kota Kyiv digagalkan.

Baca juga: Perang di Ukraina Memasuki Fase Kedua, Rusia Berusaha Kuasai Donbass

Guterres mengatakan gencatan senjata akan memungkinkan jalan yang aman bagi warga sipil untuk melarikan diri dari zona perang timur, dan untuk bantuan kemanusiaan dikirim ke daerah-daerah yang paling parah dilanda bencana, khususnya kota-kota Mariupol, Kherson, Donetsk, dan Luhansk.

Dewan Keamanan PBB juga telah bertemu lagi pada Selasa kemarin untuk membahas situasi kemanusiaan di Ukraina dan negara-negara tetangga.

Lebih dari 12 juta orang telah meninggalkan rumah mereka sejak invasi dimulai pada 24 Februari, kata kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi Antonio Vitorino kepada Dewan Keamanan PBB.

Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney, yang berada di New York, menyebut serangan Rusia sebagai "kegilaan" dan menyerukan gencatan senjata segera.

Baca juga: Kenapa Rusia Tarik Pasukan dari Kyiv dan Beralih ke Donbass, Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com