Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Justru Salahkan Barat atas Operasi Militer di Ukraina

Kompas.com - 20/04/2022, 08:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia menyalahkan negara-negara Barat atas terjadinya operasi militer di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, operasi militer khusus Rusia di Ukraina berasal dari keinginan Barat untuk mendominasi dunia.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan India Today pada Selasa (19/4/2022).

Baca juga: 4 Syarat yang Diminta Rusia dari Ukraina jika Ingin Invasi Dihentikan Segera

"Alasan sebenarnya adalah kepuasan sebagian besar negara di dunia setelah berakhirnya Perang Dunia II, ketika rekan-rekan Barat kami, yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), menyatakan diri mereka sebagai pemenang,” ungkap Lavrov, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS.

Dia menyebut, AS melanggar janji mereka kepada kepemimpinan Soviet dan Rusia.

Lavrov menuding AS mulai menggerakkan NATO ke timur.

“Mereka terus berkata, 'Jangan khawatir, ini (NATO) aliansi defensif, itu bukan ancaman bagi keamanan Anda (Rusia)'. Tetapi, itu aliansi defensif ketika ada NATO, Pakta Warsawa, dan ada Tembok Berlin. Jadi sangat jelas apa garis pertahanan untuk aliansi defensif ini," ujar dia.

"Ketika oponen menghilang, baik Pakta Warsawa menghilang dan Uni Soviet menghilang, mereka (NATO) bisa memutuskan bahwa mereka akan memindahkan garis pertahanan ke timur, dan mereka melakukan ini lima kali tanpa menjelaskan kepada siapa mereka akan membela diri, dalam proses membangun kapasitas penyerangan dan memilih bekas republik Soviet, terutama Ukraina, sebagai batu loncatan melawan kepentingan Rusia," pendapat Lavrov.

Baca juga: Kasus PHK Mulai Membanjiri Rusia karena Sanksi Barat

Dia menekankan, peristiwa saat ini berakar di AS dan keinginan kolektif Barat untuk memerintah, mendominasi dunia, dan menunjukkan kepada semua orang bahwa tidak akan ada multipolaritas.

“Mereka menciptakan batu loncatan di Ukraina melawan Rusia dan memompa senjata ke negara itu, mengatakan bahwa Kyiv dapat bergabung dengan NATO dan tidak ada yang bisa menghentikan Ukraina jika diinginkan," kata Lavrov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TASS

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com