Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Lever Misterius pada Anak-anak Mewabah di Eropa dan AS

Kompas.com - 20/04/2022, 09:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat kesehatan mengatakan, mereka telah mendeteksi lebih banyak kasus penyakit lever misterius pada anak-anak yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, dengan infeksi baru menyebar ke Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Pekan lalu, pejabat Inggris melaporkan 74 kasus hepatitis atau peradangan hati ditemukan pada anak-anak sejak Januari.

Virus biasa yang menyebabkan hepatitis menular tidak terlihat dalam kasus ini, dan para ilmuwan serta dokter sedang mempertimbangkan kemungkinan sumber lain.

Baca juga: Pabrik Telur Cokelat Kinder di Belgia Ditutup Buntut Kasus Salmonella

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (19/4/2022), bahwa kasus tambahan hepatitis telah diidentifikasi di Denmark, Irlandia, Belanda, dan Spanyol.

Namun, mereka tidak merinci berapa banyak kasus yang ditemukan.

Pejabat AS telah melihat sembilan kasus di Alabama pada anak-anak berusia 1 hingga 6 tahun.

“Hepatitis ringan sangat umum terjadi pada anak-anak setelah serangkaian infeksi virus, tetapi apa yang terlihat saat ini sangat berbeda,” kata Graham Cooke, profesor penyakit menular di Imperial College London, dilansir dari Associated Press (AP).

Terkait kasus ini, beberapa anak di Inggris dilaporkan memerlukan perawatan spesialis di unit hati dan beberapa membutuhkan transplantasi hati.

Hati adalah organ yang berfungsi memproses nutrisi, menyaring darah dan melawan infeksi.

Infeksi hati dapat menyebabkan gejala seperti penyakit kuning, diare dan sakit perut.

Hepatitis dapat mengancam jiwa jika tidak diobati.

Baca juga: Temuan Kasus Salmonella Terkait Cokelat Kinder di Eropa Terus Bertambah

Meskipun tidak jelas apa yang menyebabkan penyakit, tersangka utama adalah adenovirus.

Hanya beberapa anak yang dites positif terkena virus corona, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, analisis genetik virus diperlukan untuk menentukan apakah ada hubungan di antara kasus-kasus tersebut.

Ada lusinan adenovirus, banyak di antaranya terkait dengan gejala seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, dan mata merah.

Pihak berwenang AS mengatakan sembilan anak Alabama dites positif adenovirus dan pejabat di sana sedang mengeksplorasi tautan ke satu versi tertentu -adenovirus 41- yang biasanya dikaitkan dengan peradangan usus.

Pejabat kesehatan masyarakat mengesampingkan hubungan apa pun dengan vaksin Covid-19, dengan mengatakan tidak ada anak yang terkena dampak yang divaksinasi.

WHO mencatat bahwa meskipun telah terjadi peningkatan adenovirus di Inggris, peran potensial virus tersebut dalam memicu hepatitis tidak jelas.

Baca juga: Pabrik Cokelat Kinder di Belgia Diminta Ditutup Terkait Kasus Salmonella

WHO mengatakan ada kurang dari lima kemungkinan kasus di Irlandia dan tiga kasus yang dikonfirmasi di Spanyol, pada anak-anak berusia 22 bulan hingga 13 tahun.

Badan Kesehatan PBB mengatakan bahwa mengingat lonjakan kasus dalam sebulan terakhir dan pengawasan yang meningkat, "sangat mungkin" lebih banyak kasus akan terdeteksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com