Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-47 Serangan Rusia ke Ukraina, Prospek Perdamaian Suram, AS-Eropa Bergerak Kirim Lebih Banyak Senjata

Kompas.com - 12/04/2022, 06:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-47, dan negara-negara Uni Eropa mendesak agar lebih banyak senjata dikirim ke Ukraina sesegera mungkin.

Wali Kota Vadym Boychenko mengatakan kepada AP melalui telepon bahwa mayat "berkarpet di jalan-jalan kota kami" dan jumlah korban tewas bisa lebih dari 20.000. Pekan lalu, dia mengutip perkiraan awal bahwa 5.000 orang telah meninggal.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-46 Serangan Rusia ke Ukraina: Jenderal Baru Rusia di Ukraina, Bandara Utama di Dnipro Hancur, Kedutaan Besar Eropa Kembali ke Kyiv

Boychenko juga mengatakan pasukan Rusia telah membawa krematorium mobil ke kota untuk membuang mayat-mayat itu. Dia menuduh mereka menolak untuk mengizinkan konvoi kemanusiaan ke kota dalam upaya untuk menyamarkan pembantaian.

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan sistem rudal anti-pesawat S-300 di dekat Dnipro yang telah dipasok ke Ukraina oleh negara Eropa yang tidak disebutkan namanya.

Perdana Menteri Slovakia, Eduard Heger, yang negaranya menyumbangkan sistem S-300 minggu lalu, menggambarkan klaim itu sebagai disinformasi.

Prospek perdamaian

Kanselir Austria Karl Nehammer mengaku “agak pesimis” pada prospek perdamaian di Ukraina setelah bertemu Putin di Moskwa pada Senin (11/4/2022), mengutip lingkaran kekerasan yang muncul di timur Ukraina.

Nehammer adalah pemimpin Eropa pertama yang bertemu langsung dengan Putin sejak perang dimulai. Dia menyebut pembicaraan itu "frontal, jujur, dan keras," dan mengisyaratkan solidaritas Eropa.

Baca juga: Rusia Hancurkan Sistem Rudal S-300 Ukraina yang Dipasok Eropa

Perang akan semakin berdarah

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan anggota Uni Eropa harus segera menawarkan lebih banyak dukungan militer untuk Kyiv saat Rusia mempersiapkan serangan baru di wilayah Donbas timur Ukraina.

“Pertempuran paling menentukan akan segera dimulai, dan pada saat yang sama pertempuran tank terbesar di bagian dunia ini sejak Perang Dunia II,” katanya.

Dia juga mengkritik kanselir Austria karena bertemu dengan Putin, dengan mengatakan bahwa alih-alih berbicara dengan "penjahat perang", para pemimpin Eropa harus fokus pada perluasan sanksi dengan cepat.

Terpisah, AS mengajukan penilaian suram invasi Rusia ke Ukraina, yang kemungkinan akan memasuki "fase yang lebih berlarut-larut dan sangat berdarah" dengan fokusnya pada wilayah Donbas Ukraina, menurut juru bicara Pentagon John Kirby.

Kirby mengatakan pengiriman awal 100 drone Switchblade telah tiba di wilayah tersebut. Jumlah total drone bersenjata pengebom selam yang akan dikirim AS ke Ukraina disebut akan mencapai ratusan.

Baca juga: Perang Ukraina: 3 Skenario NATO Terseret Konflik dengan Rusia dan Perparah Situasi

UE Mendesak Anggota untuk Segera Mengirim Senjata

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mendesak negara-negara anggota untuk segera menyediakan Kyiv dengan senjata yang dimintanya.

Borrell mengatakan kepada diplomat UE bahwa keputusan diperlukan dalam beberapa hari dan bukan minggu, dan blok itu harus melakukan apa pun untuk membantu Ukraina.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menjanjikan akan mengirim lebih banyak dukungan militer ke Ukraina, tanpa memberikan rincian apapun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com