Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkuman Hari Ke-47 Serangan Rusia ke Ukraina, Prospek Perdamaian Suram, AS-Eropa Bergerak Kirim Lebih Banyak Senjata

KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-47, dan negara-negara Uni Eropa mendesak agar lebih banyak senjata dikirim ke Ukraina sesegera mungkin.

Wali Kota Vadym Boychenko mengatakan kepada AP melalui telepon bahwa mayat "berkarpet di jalan-jalan kota kami" dan jumlah korban tewas bisa lebih dari 20.000. Pekan lalu, dia mengutip perkiraan awal bahwa 5.000 orang telah meninggal.

Boychenko juga mengatakan pasukan Rusia telah membawa krematorium mobil ke kota untuk membuang mayat-mayat itu. Dia menuduh mereka menolak untuk mengizinkan konvoi kemanusiaan ke kota dalam upaya untuk menyamarkan pembantaian.

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan sistem rudal anti-pesawat S-300 di dekat Dnipro yang telah dipasok ke Ukraina oleh negara Eropa yang tidak disebutkan namanya.

Perdana Menteri Slovakia, Eduard Heger, yang negaranya menyumbangkan sistem S-300 minggu lalu, menggambarkan klaim itu sebagai disinformasi.

Prospek perdamaian

Kanselir Austria Karl Nehammer mengaku “agak pesimis” pada prospek perdamaian di Ukraina setelah bertemu Putin di Moskwa pada Senin (11/4/2022), mengutip lingkaran kekerasan yang muncul di timur Ukraina.

Nehammer adalah pemimpin Eropa pertama yang bertemu langsung dengan Putin sejak perang dimulai. Dia menyebut pembicaraan itu "frontal, jujur, dan keras," dan mengisyaratkan solidaritas Eropa.

Perang akan semakin berdarah

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan anggota Uni Eropa harus segera menawarkan lebih banyak dukungan militer untuk Kyiv saat Rusia mempersiapkan serangan baru di wilayah Donbas timur Ukraina.

“Pertempuran paling menentukan akan segera dimulai, dan pada saat yang sama pertempuran tank terbesar di bagian dunia ini sejak Perang Dunia II,” katanya.

Dia juga mengkritik kanselir Austria karena bertemu dengan Putin, dengan mengatakan bahwa alih-alih berbicara dengan "penjahat perang", para pemimpin Eropa harus fokus pada perluasan sanksi dengan cepat.

Terpisah, AS mengajukan penilaian suram invasi Rusia ke Ukraina, yang kemungkinan akan memasuki "fase yang lebih berlarut-larut dan sangat berdarah" dengan fokusnya pada wilayah Donbas Ukraina, menurut juru bicara Pentagon John Kirby.

Kirby mengatakan pengiriman awal 100 drone Switchblade telah tiba di wilayah tersebut. Jumlah total drone bersenjata pengebom selam yang akan dikirim AS ke Ukraina disebut akan mencapai ratusan.

UE Mendesak Anggota untuk Segera Mengirim Senjata

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mendesak negara-negara anggota untuk segera menyediakan Kyiv dengan senjata yang dimintanya.

Borrell mengatakan kepada diplomat UE bahwa keputusan diperlukan dalam beberapa hari dan bukan minggu, dan blok itu harus melakukan apa pun untuk membantu Ukraina.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menjanjikan akan mengirim lebih banyak dukungan militer ke Ukraina, tanpa memberikan rincian apapun.

"Dengan keputusan yang saya buat, Jerman memutus tradisi panjang untuk memasok senjata ke negara seperti Ukraina," kata Scholz kepada wartawan Senin (11/4/2022) pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Albania Edi Rama.

Kanselir mengungkap pengiriman senjata Jerman seperti rudal anti-tank, rudal anti-pesawat dan amunisi selama beberapa minggu terakhir.

"Dan kami akan terus mendukung Ukraina," katanya. “Kami akan melakukan ini dengan kerja sama yang erat dengan semua teman kami, yang dengannya kami berkoordinasi dalam hal ini. Tidak akan ada yang berjalan sendiri, tetapi hanya tindakan bersama dan dipertimbangkan dengan cermat.”

Pilpres Perancis, petahana mencap lawan sebagai sekutu Putin

Tim Presiden Prancis Emmanuel Macron melukis lawannya Marine Le Pen sebagai "sekutu Vladimir Putin" pada Senin (11/4/2022), ketika mereka memulai serangan kampanye yang akan berlangsung selama dua minggu ke depan menjelang pemungutan suara terakhir.

Le Pen hanya selisih empat persen di belakang Macron di putaran pertama pemilihan Perancis pada Minggu (10/4/2022) dan keduanya akan saling berhadapan dalam pemungutan suara putaran kedua pada 24 April.

Jajak pendapat memberi presiden petahanan Perancis berusia 44 tahun itu keuntungan menuju ke fase akhir pemilihan, namun kampanye Le Pen telah mendapatkan momentum.

Masalah embargo minyak Rusia

Beberapa negara mendesak embargo impor minyak Rusia pada pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg, menurut pejabat yang menolak disebutkan namanya membahas sesi tertutup.

Negara-negara Uni Eropa yang menyerukan larangan minyak termasuk Polandia dan negara-negara Baltik, kata para pejabat.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan kepada para menteri bahwa Jerman tidak menentang embargo minyak, tetapi blok itu perlu menghindari tindakan yang lebih merugikan Eropa daripada Rusia, kata mereka.

Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto setelah bertemu dengan rekan-rekan Uni Eropa di Luksemburg mengatakan sekitar lima sampai tujuh anggota Uni Eropa memerlukan masa transisi sebelum menjatuhkan sanksi atas pembelian minyak Rusia. Maksudnya agar mereka dapat mengamankan pasokan energi dan menghindari kerusuhan dalam negeri,

Alami surplus penjualan energi sanksi gagal goyahkan Rusia?

Rusia memiliki cadangan emas dan yuan yang cukup setelah sanksi Barat membekukan aksesnya ke dolar dan euro, kata Gubernur bank sentral Elvira Nabiullina dalam laporan tahunan kepada parlemen.

“Proses penyesuaian yang sulit dengan kondisi baru pasti akan menyebabkan penurunan produk domestik bruto. Tetapi ekonomi Rusia akan dapat kembali ke lintasan pertumbuhan, mengembangkan produksi, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan investasi domestik,” ujarnya.

Bank Rusia, yang dijalankan Nabiullina, mengatakan negara itu melaporkan surplus transaksi berjalan terbesar setidaknya sejak 1994, karena pendapatan dari ekspor minyak dan gas melonjak dan impor jatuh setelah AS dan sekutunya memberlakukan sanksi yang mengecualikan penjualan energi.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/12/064615070/rangkuman-hari-ke-47-serangan-rusia-ke-ukraina-prospek-perdamaian-suram

Terkini Lainnya

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke