Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Selidiki 5.600 Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia

Kompas.com - 11/04/2022, 14:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina sedang memeriksa 5.600 dugaan kejahatan oleh 500 petinggi Rusia termasuk Presiden Vladimir Putin, kata Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova pada Minggu (10/4/2022).

Berbicara di Sky News, Venediktova juga berterima kasih kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson atas kunjungan mendadaknya ke Kyiv pada Sabtu (9/4/2022).

Johnson menjanjikan lebih banyak bantuan militer Inggris dalam pembicaraan tatap muka dengan Presiden Volodymyr Zelensky sebelum mereka berjalan-jalan dengan penjagaan ketat melalui pusat Kyiv.

Baca juga: PM Inggris Tiba-tiba Sampai Kyiv, Kejutkan Banyak Pihak

"Saya pikir orang-orang Ukraina menunjukkan keberanian seekor singa, dan Anda, Volodymyr, yang mengaumkan singa itu," kata Boris Johnson dalam sambutan yang disiarkan televisi dengan berdiri di samping Presiden Ukraina.

Venediktova mengatakan, kunjungan Johnson menawarkan dukungan yang sangat besar bagi Ukraina, saat dia merinci dugaan kekejaman oleh Rusia termasuk di stasiun kereta api yang dipenuhi warga sipil untuk evakuasi.

"Tentu saja apa yang kita lihat di lapangan di semua wilayah Ukraina, itu adalah kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan," tambah Venediktova yang berbicara dalam bahasa Inggris, dikutip dari AFP.

Dia mengatakan, ada bukti lengkap yang menghubungkan pasukan Rusia dengan serangan rudal di stasiun Kramatorsk, Ukraina timur, yang disebut menewaskan 52 orang.

"Itulah mengapa ini akan menjadi salah satu kasus dalam profil besar kami," kata Venediktova.

"Anda tahu bahwa sekarang kami memulai 5.600 kasus di Ukraina tentang kejahatan perang di atas", yang melibatkan 500 tersangka dari pemerintah dan militer Rusia, katanya.

Baca juga: Stasiun Kramatorsk Ukraina Dihantam Roket, 50 Tewas Termasuk 5 Anak-anak

"Vladimir Putin adalah penjahat perang utama abad ke-21," katanya seraya menambahkan bahwa sebagai presiden, ia dapat menikmati kekebalan dari penuntutan di bawah hukum internasional tetapi itu tidak akan bertahan selamanya.

Seminggu yang lalu, Zelensky mengatakan bahwa dia menciptakan mekanisme khusus untuk menyelidiki kejahatan perang Rusia di Ukraina, lalu bersumpah untuk menemukan dan menghukum semua orang yang bertanggung jawab.

Mekanisme itu akan melibatkan ahli nasional dan internasional, penyidik, jaksa, dan hakim, katanya.

Inggris menyumbang keahlian teknis saat Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag melakukan penyelidikannya sendiri atas invasi Ukraina.

Di Kyiv, Johnson berujar bahwa penemuan mayat-mayat sipil di kota-kota Ukraina seperti Bucha dan Irpin secara permanen mencemari reputasi Putin dan merupakan kejahatan perang.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Apakah Pembunuhan Warga Sipil di Bucha Dapat Disebut Genosida?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com