Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina Tampilkan Video Batalion Azov di Parlemen Yunani, Justru Dikecam

Kompas.com - 08/04/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ATHENA, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato secara virtual di depan parlemen Yunani pada Kamis (7/4/2022).

Zelensky berbicara tentang penghancuran pelabuhan Mariupol Ukraina yang dikepung Rusia, rumah bagi ribuan etnis Yunani, dan meminta bantuan Athena.

Dia diundang untuk berpidato di parlemen Yunani oleh Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Indonesia Harap Anggota G20 Jadi Solusi

Dalam pidatonya tersebut, Zelensky juga menampilkan pesan video dari seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota Batalion Azov.

Batalion Azov adalah milisi sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari Garda Nasional Ukraina.

"Saya menyapa Anda, sebagai orang Yunani. Saya Mikhail, kakek saya berperang melawan Nazi. Saya berpartisipasi dalam pertahanan Ukraina melalui Batalyon Azov," kata pria tersebut.

Pesan video tersebut bukannya menarik simpati, malah dikecam oleh partai-partai oposisi Yunani, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: WHO Persiapkan Penyelidikan Serangan Kimia di Ukraina

Video tersebut juga menimbulkan reaksi keras di media sosial dan reaksi marah dari partai-partai kiri.

Tak lama setelah pidato, ketua partai sayap kiri Syriza Alexis Tsipras mengatakan bahwa insiden itu adalah provokasi.

"Solidaritas dengan orang-orang Ukraina kami berikan. Tetapi Nazi tidak dapat memiliki suara di parlemen," kata Tsipras di Twitter.

Twit-nya tersebut mendapat lebih dari 3.900 suka pada Kamis malam waktu setempat.

Baca juga: Lukashenko: Tidak Ada Kesepakatan Soal Konflik Ukraina di Belakang Belarus

Seorang juru bicara pemerintah Yunani lantas merespons bahwa pesan seorang anggota Batalyon Azov adalah salah dan tidak pantas.

Kedutaan Ukraina di Athena mengatakan bahwa Batalion Azov, yang dibentuk sebagai kelompok sayap kanan pada 2014, telah direformasi dan diintegrasikan ke dalam Garda Nasional Ukraina.

"Selama bertahun-tahun, Rusia mencoba menanamkan mitos ke dalam pikiran Yunani bahwa 'Azov' adalah unit independen paramiliter yang beroperasi di Mariupol," kata Kedutaan Ukraina.

"Video itu tidak ada hubungannya dengan perbuatan Nazi, yang dilakukan Rusia di tanah kami dan terhadap rakyat kami," sambung Kedutaan Ukraina.

Baca juga: Intel Jerman Sadap Percakapan Pasukan Rusia Bunuh Warga Sipil Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com