Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bantah Tuduhan Rusia Terkait Senjata Biologis di Lab Ukraina

Kompas.com - 16/03/2022, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber US Embassy

JAKARTA, KOMPAS.com - Amerika Serikat lewat kedutaan besarnya di Jakarta, Indonesia, membantah keras disinformasi Rusia terkait laboratorium AS di Ukraina.

Sebelumnya beredar apa yang disebut AS "dugaan palsu Kremlin terhadap laboratorium AS serta ancaman kimia, biologi, radiologi, dan nuklir (CBRN) di Ukraina".

Dari rilis berita yang diterima Kompas.com dari US Embassy & Consulates in Indonesia, isu itu merupakan contoh terbaru dari disinformasi yang telah berulang kali dibantah selama bertahun-tahun di Ukraina dan seluruh dunia.

Baca juga: Saat Barat Fokus Perang Ukraina, Krisis Afghanistan Memburuk

Rusia disebut telah lama menuduh Barat atas tindakan terkait CBRN yang dilakukan.

"Menggunakan jaringan juru bicara resmi, media milik pemerintah, situs proxy, dan media sosial, Rusia berupaya mengeksploitasi ketakutan dan membuat sensasi terkait ancaman dengan menyebarkan disinformasi," tulis pernyataan dalam rilis pers.

Kremlin disebut telah meningkatkan kampanye disinformasi CBRN, dengan amplifikasi dari Republik Rakyat China (RRC).

Mereka menduga bahwa laboratorium yang dimiliki dan dioperasikan negara asing yang bekerja dalam Cooperative Threat Reduction/CTR Departemen Pertahanan AS adalah fasilitas senjata biologis.

Baca juga: Disinggung dalam Perang Rusia dan Ukraina, Apa Itu Senjata Biologis?

"Laboratorium digunakan untuk tujuan damai, memainkan peran yang sangat penting dalam penghancuran senjata kimia di Suriah dan Libya, mengurangi ancaman aktor negara atau non-negara yang mendapatkan atau mengembangkan senjata kimia dan biologi, dan juga untuk perang melawan pandemi Covid- 19," tambah pernyataan itu.

Para peneliti independen juga disebut secara otoritatif telah membantah klaim palsu ini.

Kremlin disebut menciptakan dan menyebarkan disinformasi dalam upaya untuk merancukan dan membingungkan masyarakat terkait aksi-aksi di Ukraina, Georgia, dan di tempat lainnya di Eropa.

Baca juga: PBB Sebut Tak Ada Bukti Ukraina Punya Program Senjata Biologis Seperti yang Dituduhkan Rusia

"Karena kebenaran tidak berpihak pada Kremlin, dinas intelijen Rusia membuat, menugaskan, dan memengaruhi situs web yang berpura-pura menjadi media peberitaan untuk menyebarkan kebohongan dan menabur perselisihan," tambah pernyataan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com